Mereka diburu oleh manusia untuk disantap.
“Saya suka rasa dagingnya, empuk dan gurih, hampir mirip dengan babi liar dan anjing,” kata seorang warga lokal.
Para aktivis lingkungang hidup di Sulawesi Utara membuat gerakan yang dinamai "Selamatkan Yaki".
Yaki sendiri adalah julukan dari warga setempat untuk monyet jambul hitam.
(BACA JUGA Doyan Selfie, ini Pose Andalan PM Malaysia )
Para anggota Selamatkan Yaki sudah mensosialisasikan pada warga bahwa monyet jambul hitam harus dilindungi karena segera punah.
Namun upaya itu kurang mendapat respons positif.
Monyet jambul hitam sudah terlanjur menjadi salah satu santapan kesukaan warga.
Jika sudah begini, kepunahan monyet selfie yang menggemaskan itu diprediksi tak akan lama lagi.
Dalam empat dekade saja, populasi monyet jambul hitam sudah berkurang lebih dari 80 persen.
(BACA JUGA Hasil riset di 5 Negara, Wanita 3 Kali Lebih Sering Selfie Dibanding Pria )
Saat ini yang tersisa tak sampai 20 persen.
Bukan tak mungkin 2.000 monyet jambul hitam di Gunung Tongkokan nantinya akan jadi makhluk terakhir dari spesies mereka.
Duh, kasihan banget ya. (*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya