Namun, tidak menggunakan kata "kontroversi".
"Kontroversi" pun punya sifat khusus, misalnya "Keputusan itu pun akhirnya menimbulkan kontroversi", atau "Kontroversi mengenai peraturan itu ternyata belum tuntas".
Tidak ada kata benda atau nomina yang langsung menempel di belakangnya kan, seperti halnya "kontroversi hati"?
Jadi, setidaknya ada dua alasan mengapa ada rasa yang janggal dengan kata-kata itu.
Pertama, kata itu digunakan untuk membicarakan hal apa, dan apakah jadinya berlebihan?
Kedua, adanya kebiasaan bahwa kata "kontroversi" tidak langsung diikuti kata lain, kata benda atau nomina.
2. Konspirasi kemakmuran
Lagi-lagi kata yang digunakan tidak sesuai dengan pokok persoalannya.
Jika kita kembali ke KBBI, "konspirasi" berarti "persekongkolan".
Kata dasar "sekongkol" berarti "orang yang turut serta berkomplot melakukan kejahatan".
Lalu, apakah konspirasi kemakmuran (yang berarti keadaan makmur) dalam ucapan Vicky lantas berarti ada persekongkolan dalam meraih kemakmuran?
Tanyakan kepada Vicky.
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |