Ancaman semakin serius ketika warga mencoba memintanya melepaskan sang sandera.
(BACA JUGA: Menegangkan dan Mengerikan, Pemuda Menodong dan Menyandera Penumpang Angkot di Rawamangun)
Penumpang lain, Isnawati, sempat meloloskan diri. Ini membuat Hermawan semakin garang, karena Risma dan anaknya satu-satunya jaminan bagi keselamatan sang penodong.
"Dia minta HP saya. Saya kasih tapi dia minta barang-barang saya semua. Saya bilang ke dia kalo HP saya harganya mahal," ujar Isnawati kepada wartawan di lokasi, Minggu (9/4/2017) malam.
Pelaku malah makin naik pitam mendengar kata-kata Isnawati.
Hermawan sang penodong itu menyuruhnya untuk diam.
"Udah lu jangan banyak omong, kata dia gitu. Saya sahutin, lu mau ambil barang gua semua ya udah bunuh gua sekalian, bunuh aja, bunuh gua," tantangnya.
Isnawati lalu berteriak meminta tolong dan penodong panik, hingga akhirnya Isnawati berhasil meloloskan diri dan turun dari angkot.
Tapi, ketegangan dan kepanikan Risma justru semakin besar. Wajahnya tampak pucat dan tak berdaya.
Ketika polisi Aiptu Sunaryanto tiba dan mencoba bernegosiasi, keadaan tidak serta merta membaik.
Justru sebaliknya, Hermawan semakin kalap dan terus menodongkan pisau ke leher Risma.
Risma hanya bisa terdiam dan ketakutan, sambil memeluk putranya.
Warisi Bakat Menyanyi sang Ibu, Noah Sinclair Debut di Panggung, BCL dan Tiko Aryawardhana Auto Bangga Bukan Main!
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |