Laporan Wartawan Grid.ID, Dwi Ayu Lestari.
Grid.ID - Sebuah video yang merekam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang atasan menjadi viral di Jepang.
Video viral yang diambil dari dua ponsel ini memicu kemarahan netizen di sebuah situs media sosial.
Video berdurasi satu menit ini awalnya diunggah pada situs majalah Shukan Shincho kemudian menjadi viral setelah banyak di-repost oleh situs lainnya.
Baca Juga : Bagikan Nomor Telepon ke Publik, Dakota Johnson Ingin Dengar Kisah Korban Kekerasan Seksual
Di dalam video berdurasi satu menit ini menunjukkan sekelompok orang di dalam restoran bergaya Jepang dengan meja penuh bir dan piring makanan.
Di tengah meja terdapat nabe, panci besar berisi air mendidih di atas kompor yang menyala digunakan untuk memasak daging dan saturan.
Dari segerombolan orang di sekililing meja, terdapat seorang pria yang mencengkram kepala pria lainnya dan memaksa kepalanya mengarah ke panci panas.
Baca Juga : Manajer Lakukan Tindak Kekerasan pada Fans, Agensi Wanna One Minta Maaf
Pria tersebut tampak berhasil menceburkan kepala pria lainnya ke dalam panci berisi air mendidih.
Bukannya menolong, orang-orang yang melihat kejadian tersebut justru tertawa kegirangan.
Melansir dari South China Morning Post, rupanya kejadian dalam video ini benar-benar terjadi pada tahun 2015.
Baca Juga : Beri Tanggapan Terhadap Peristiwa Kekerasan Antar Suporter, Gading Marten: Kita Ini Satu Indonesia!
Orang-orang di dalam video tersebut merupakan karyawan dari agensi guburan yang berbasis di Shibuya Ward, Tokyo yang teridentifikasi sebagai MELM oleh surat kabar Mainichi.
Di dalam video yang viral tersebut juga disertakan wajah pria yang mengalami luka bakar akibat tragedi tersebut.
Menurut informasi yang beredar, butuh setidaknya satu bulan hingga luka bakar benar-benar sembuh.
Baca Juga : Andre Taulany Ungkapkan Rasa Duka untuk Peristiwa Kekerasan Antar Suporter Bola
Butuh waktu hingga tiga tahun bagi korban untuk melayangkan gugatan terkait tragedi yang menimpanya.
Banyak yang mengecam tragedi ini dan menuntut atasan korban untuk bertanggung jawab.
Tak hanya itu, menurut para pengamat, orang-orang yang melihat kejadian tersebut namun tidak menolong juga harus mendapat hukuman.
Baca Juga : Beda Hari, Goo Hara dan Mantan Pacar Datangi Kepolisian Gangnam untuk Penyelidikan Kasus Kekerasan Fisik
Bullying memang sudah menjadi bagian dari perusahaan di Jepang.
Ini merupakan akibat tidak adanya hukum di Jepang yang mengatur larangan pelecehan dan semena-mena terhadap bawahan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Konfederasi Serikat Buruh Jepang pasda 2017 setidaknya 30 persen dari 1000 pekerja yang menjadi korban pelecehan di tempat kerja mengatakan bahwa mereka mengalami trauma psikosomatis dan 20 persen lainnya mengundurkan diri dari tempat kerja.
Baca Juga : Investigasi Kasus Kekerasan yang Libatkan Goo Hara Berlanjut, Fans Merasa Geram
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | south china morning post |
Penulis | : | Dwi Ayu Lestari |
Editor | : | Deshinta Nindya A |