Keluar dari halaman rumah makan Mamanda, mereka meluncur menuju Masjid Malabar.
Dari sana perjalanan berlanjut ke Jalan Kubor Cemetery, Haji Lane, Arab Street, Bussaroh Mall, hingga ke Masjid Sultan.
(BACA JUGA Wow! Lagi dinego, Nanti Penumpang Taksi Online Di Singapura Bisa Sambil 'Fly')
Masjid ini banyak dikenal oleh kalangan warga Melayu.
Beberapa saat berhenti, tour menggunakan vespa berlanjut ke Hajjah Fatimah Mosque.
Lalu terus menyusuri jalan-jalan di kawasan peninggalan tersebut.
Selain melihat langsung bangunan-bangunan kuno yang menarik, dari atas sespan vespa juga bisa menikmati suasana sore di sejumlah kafe dan tempat nongkrong.
(BACA JUGA Wah, Seru Banget Gemerlap Cahaya di Marina Bay Singapura, Salah Satu Arsiteknya Eko Pratowo )
Kafe-kafe seperti itu banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai negara di kawasan itu.
Tak jarang, kamera handphone dari para wisatawan itu dipusatkan ke arah penulis yang melaju pelan menyusuri jalan.
Terutama, ketika mereka berhenti di sebuah café dan diberi paket kentang oleh penjaga kafe tersebut.
“Ini gratis, fasilitas dari kami,” ujar driver vespa yang menemani penulis.