Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Papermoon Puppet Theatre memilih boneka sebagai pemeran dalam pementasan teaternya.
Hal tersebut lantaran boneka adalah medium yang bisa tampil di berbagai pertunjukan seni.
"Kami kebetulan ada ketertarikan dengan seni rupa dan seni pertunjukan dan kami melihat boneka jadi medium yang bisa mix banyak seni dari musik, rupa, pertunjukan teater," ungkap founder & Artistic Papermoon Puppet Theater, Maria Tri Sulistyani saat ditemui Grid.ID di studio Pappermoon Puppet Theatre, Sembungan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (22/11/2018).
Baca Juga : Terinspirasi Tom&Jerry, Papermoon Puppet Theatre Jadi Seni Pertunjukkan Boneka Tanpa Dialog
Di samping itu, boneka sangat identik sebagai benda mati yang menjadi teman akrab bagi manusia.
Hal tersebut karena boneka menjadi mainan yang pasti dibelikan oleh orang tua untuk sang buah hati dan boneka mendapat respon yang baik bagi banyak orang.
"Terus yang kedua karena boneka itu medium yang akrab dari semua manusia sejak kita kecil, dari kita belum bisa ngomong, boneka udah ditaruh di sebelah kita baik laki-laki maupun perempuan, nah dari situ kenapa orang jadi respektif dengan medium ini," ungkap Maria Tri Sulistyani.
Baca Juga : Belajar Membuat Boneka dari Kertas Koran di Papermoon Puppet Theatre
Tak hanya anak-anak, Papermoon Puppet Theatre memyadari penonton teater boneka bukan hanya dari kalangan anak-anak, tapi hingga orang dewasa.
"Seiring berjalannya waktu, kita menemukan penonton teater boneka nggak cuma anak-anak yamg suka, terus saya nambah message yang serius, akhirnya kami memutuskan bikin karya di Papermoon kebanyakan untuk dewasa, nggak untuk anak," ungkap Maria Tri Sulistyani.
Menggunakan boneka, masyarakat lebih menjiwai cerita pada pementasan.
Baca Juga : Mengintip Studio Papermoon Puppet Theatre, Lokasi Syuting Ada Apa dengan Cinta 2!
Selain itu, masyarakat jauh lebih terbuka akan pesan-pesan yang disampaikan dalam cerita dan jauh lebih respek.
"Orang percaya karakter si Kunta (boneka) itu dia, dia nggak acting, kalau aktor kan apalagi yang kenal sama aktornya 'Oh dia orangnya aslinya begini,' Kalau di teater boneka tuh dengan segera orang percaya 'Oh ini hidupnya memang begitu,' alurnya orang jadi lebih mudah terbawa dalam satu cerita karena mediumnya teater boneka,"
Baca Juga : Beda dari yang Lain, Ria Papermoon Baru Saja Antar Anak Hari Pertama Sekolah
"Orang awalnya pikir 'Ah teater boneka pasti gampang, seneng, pasti lucu,'. Eh justru pas mereka nonton mereka membuka diri seluas luasnya dengan apa yang terjadi di panggung, efeknya bisa lebih dari yang dibayangin," ujar Maria Tri Sulistyani.
(*)
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Deshinta Nindya A |