Grid.ID - Nasib aplikasi Twitter sedang diujung tanduk, Twitter bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga.
Sudah popularitasnya menurun, Twitter pun kini punya pesaing yang tidak bisa dianggap main-main.
Namanya Mastodon.
(BACA JUGA: Kalah Saing, Twitter Bawa Fitur Baru yang Cocok untuk Internet Indonesia yang Lemot)
Aplikasi jejaring sosial ini telah mencuri perhatian meski lewat jalan senyap.
Senyap, karena belum banyak orang yang membincangkannya.
Semua ini bermula ketika Euegene Rochko merasa ada yang berbeda dari linimasa Twitter yang ia gunakan.
Timeline dengan algoritma baru mirip Facebook ini menampilkan posting berdasar kepopuleran.
Rochko pun mendesain ulang Twitter dengan menciptakan algoritma sendiri, yang kemudian ia beri nama Mastodon.
(BACA JUGA: Setelah 7 Tahun Dipakai, Kini Foto Default Telur di Twitter Dihilangkan, Ini Alasannya)
Mastodon adalah Twtter versi open-source yang identik dengan beberapa perbedaan.
Jika Twitter hanya 140 karakter, maka Mastodon menyediakan ruang 500 karakter untuk menulis status.