Selain itu, pengguna Mastodon juga bisa mengubah status tertentu menjadi private.
Jika kamu belum tahu, nama Mastodon adalah nama band yang disukai oleh Rochko.
Logo media sosial ini berupa gajah purba yang imut yang sedang memegang smartphone sembari tersenyum.
Rochko mulai membuat back-end Mastodon setahun yang lalu.
Itu tak lama setelah Twitter merilis algoritma baru yang tak lagi menampilkan posting berdasar urutan waktu (chronological feed).
Bukannya membuat layanan yang menyatukan, Rochko justru membuatnya lebih seperti layanan e-mail atau RSS.
(BACA JUGA: Twitter Blokir 377.000 Akun Penyebar Kebencian dan Terorisme, Siapa Negara Terbanyak?)
Yakni sistem distribusi yang memungkinkan orang-orang mengirim pesan publik ke siapa saja yang mereka ikuti di layanan.
Siapa saja bisa membuat server dan menjadi host, Mastodon bekerja di background untuk saling menghubungkannya.
Pada dasarnya, Rochko sudah memperkenalkan Mastodon sekitar enam bulan yang lalu.
Tapi peningkatan jumlah pengikutnya baru terjadi sekitar dua minggu yang lalu.
Naiknya drastis, lagi-lagi ini disebabkan oleh kebijakan baru Twitter.
Pak Tarno Ketiban Rezeki Nomplok Usai Viral Jualan Ikan Cupang, Tangisnya Pecah saat Diberi Sosok ini Rp 50 Juta