Selain data yang tercatat dalam buku perawatan pesawat, KNKT juga menyajikan data dari kotak hitam Flight Data Recorder (FDR).
Melansir dari Kompas.com, data FDR menunjukkan bahwa sebelum hilang kendali, hidung pesawat Lion Air JT610 turun secara otomatis hampir 24 kali dalam 11 menit.
Baca Juga : 125 Korban Pesawat Lion Air Ditemukan, Salah Satunya Jenazah Sang Pilot Bhavye Suneja
Bisa dilihat data FDR Lion Air JT610 terdapat grafik biru yang merupakan TRIM MANUAL sedangkan grafik orange merupakan TRIM AUTOMATIC.
Hidung pesawat turun lebih dari 20 kali dalam 11 menit (grafik oranye).
Sedangkan grafik biru menunjukkan upaya pilot membawa hidung pesawat naik kembali.
Baca Juga : Dirjen Dukcapil Permudah Pengurusan Surat Kematian para Korban Kecelakaan Pesawat Lion Air JT610
Laporan KNKT dari pembacaan data FDR ini konsisten dengan penyelidikan Boeing soal sistem Maneuvering Charateristics Augmentation System (MCAS).
MCAS merupakan sistem yang mencegah pesawat kehilangan daya angkat dengan menunrunkan hidung pesawat secara otomatis, meski dalam kondisi terbang manual (Autopilot OFF).
Namun, MCAS bukanlah penyebab utama jatuhnya pesawat Lion Air JT610.
Nurcahyo menyatakan bahwa insiden ini merupakan multiple failure.
Faktor lain yang masih diselidiki saat ini adalah sensor Angle of Attack (AoA) dalam pesawat.
Sensor ini mirip sirip kecil yang berada di samping hidung pesawat dan mendeteksi sudut angle of attack atau kemiringan hidung pesawat saat terbang.
Selanjutnya, KNKT akan berdiskusi dengan Boeing dan FAA di Amerika Serikat (AS) untuk membahas temuan ini. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Bunga Mardiriana |
Editor | : | Atikah Ishmah W |