Mereka membawa tas kopor masing-masing dan berjalan malam-malam di jalan.
Suci menggandeng tangan Rony dengan ekspresi wajah sedih sambil berjalan.
Suci meninggalkan sebuah surat untuk berpamitan.
Suci mengatakan pamit dan membawa Rony bersamanya.
Ia juga mengatakan menyayangi semuanya dalam surat tersebut.
Marcel yang membaca surat itu langsung syok.
Suci merasa bersalah dan mengatakan bahwa mereka akan lebih bahagia tanpa dirinya.
Usai membaca surat tersebut, Marcel pun meluapkan kemarahannya dengan memukul sebuah meja.
Marcel kemudian memarah-marahi Bunga atas kepergian Suci dan Rony dari rumah.
Source | : | |
Penulis | : | Ayu Wulansari K |
Editor | : | Ayu Wulansari K |