Untuk itulah, menjelang padi bunting warga akan menggelar kenduri adat dengan mamasak kue apam, makanan kesukaan orang Kemang sebagi cara mamanggilnya supaya datang menjaga sawah.
Ritual pemanggilan dilakukan orang-orang yang bisa berkawan dengan suku Kemang, seperti Nenek Aceh.
“Nenek Aceh yang biasa memanggil orang Kemang, dengan menaruh appam dekat sawah. Besoknya akan dilihat oh sudah datang, maka tenanglah, padi tidak akan digganggu hama,” jelas Buya Jalaluddin.
Keberadaan suku Lecoh tidak pernah ditemukan lagi semenjak tahun 1980 ke atas.
Setelah penduduk yang mendiami pinggir sungai pindah ke daratan dan tidak lagi bersawah serta hutan-hutan gundul ketika masyarakat beralih profesi dari bertani ke perambahan hutan seiring masuknya perusahan pemilik hak pengusahaan hutan (HPH) di wilayah Aceh Singkil.
Dalam beberapa literatur suku Kemang diketahui merupakan satu kelompok masyarakat yang terdapat di daerah Taramana, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
Jaraknya ribuan kilomter dari Aceh Singkil.
Tidak diketahui hanya kebetulan saja namanya sama atau memang memiliki keterkaitan.
Sedangkan Lecoh merupakan sebutan untuk orang kecil di Melayu (Riau) yang di Aceh disebut suku Mante.
Terlepas apa pun penamaannya, orang bertubuh kecil dipercaya pernah hidup atau masih berada di pedalaman hutan Aceh.
Semoga segera terungkap dan menjadi bagian dari keragaman budaya dan etnis Aceh
Bikin Syok, Nadia Vega Ungkap Sudah Lama Cerai dari Suami Bulenya: Penginnya Seumur Hidup, tapi...