Selain itu, kondisi jalan berbukit-bukit dan berlumpur menuju kota tak mudah dilalui.
(BACA JUGA: Ternyata Ada Makna Istimewa di Balik Warna Seragam Pramugari Garuda Indonesia, Bikin Bangga!)
Jimi mengaku sempat membelikan satu seragam baru untuk Dodo setelah mendapat upah mengangkut pasir.
Sebelumnya, lanjut Jimi, Dodo hanya menggunakan pakaian seragam bekas milik pamannya yang umurnya sudah bertahun-tahun.
Warnanya pun sudah lusuh.
"Saya sih ndak mampu beli apa-apa, pakaian yang baru. Saya kerja, tapi pakaian anak saya tak mampu saya beli. Waktu saya angkat pasir, baru saya beli di Akit," ujarnya.
Sang guru, Anggit, mengaku, tak tahan melihat keterbatasan para siswa yang hanya memiliki satu buah buku tulis, tidak memiliki pensil atau hanya mengenakan seragam lusuh.
"Jadi, sebenarnya itu hanya keinginan mereka untuk memiliki tas, seragam yang layak sama seperti anak di kota sana,” ujarnya.
(BACA JUGA: Jubir YouTube: Rajin Main Socmed, Jokowi Semakin Dekat Sama Rakyatnya)
“Setidaknya, saya ingin mereka merasakan yang namanya arti dari sila ke-5, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia," tutur Anggit.
Mulia sekali hati guru mereka ya. (*)
5 Shio Paling Suka Healing ke Pantai, Senang Mendengarkan Suara Ombak dan Angin