“Jika semuanya terlihat bagus, maka kami akan masukkan saluran tersebut ke YouTube Partner Program dan mulai memasang iklan di video mereka,” imbuhnya.
Sekitar lima tahun lalu, YouTube membebaskan bagi siapapun untuk bergabung menjadi partner.
Para kreator video yang tergabung sebagai partner bisa memanfaatkan fitur monetisasi di YouTube.
Program monetisasi ini mengizinkan YouTube untuk memasang iklan di tiap video partner.
(BACA JUGA Ngebut Banget, Ujicoba 5G Outdoor Pertama di Indonesia, Download Video 10GB Cuma 3 Detik)
Sebagai kompensasinya, partner bisa mendapatkan uang dari iklan tersebut.
Sebagaimana dilansir The Verge, Jumat (7/4/2017), kebebasan mengunggah dan memasang iklan yang diterapkan lima tahun lalu telah membantu YouTube tumbuh jadi platform video web terbesar.
Tapi metode ini sebenarnya memiliki masalah.
Masalah yang dimaksud adalah banyaknya orang yang membuat akun, lalu mengunggah berbagai konten "curian" atau hasil comot dari partner lain.
(BACA JUGA Cara Bikin Klip Foto dan Video Kamu Lebih Keren, Cobain Aplikasi Keren Ini)
Konten yang dicuri adakalanya berasal dari label rekaman besar, studio film, atau karya kreator YouTube populer.
Dengan menerapkan syarat baru dalam hal pemasangan iklan, YouTube berharap bisa mengantisipasi masalah pencurian konten tersebut.
Syarat 10.000 view diharap bisa memberi waktu untuk perusahaan mencari informasi mengenai saluran yang mengunggah konten.
Di sisi lain syarat tersebut dianggap masih mudah tercapai sehingga tidak membuat kreator independen jadi malas bergabung dan membuat video. (*)
Azka Corbuzier Ngaku Suka Dengar Lagu Dangdut Ini, Anak Deddy Corbuzier Auto Bikin Boiyen Girang