Grid.ID-Punya kekurangan bukan berarti kamu nggak bisa berusaha.
Malah dalam banyak kesempatan, itu merupakan pemicu agar kamu lebih semangat dalam berusaha.
Ini yang terjadi pada salah satu kru Go-Auto.
Fajar, lulusan dari SLB Pangudi Luhur sempat bekerja di perusahaan retail.
Kontraknya tidak diperpanjang setelah ia bekerja selama satu tahun.
(BACA JUGA LUAR BIASA! Duo Pengamen Tuna Netra Menyanyikan Lagu Raja Dangdut dengan Suara Memukau)
Tak banyak yang dapat dilakukan Fajar yang menyandang tuna rungu ini saat itu.
Sehingga suatu ketika dirinya mendapat info mengenai rekrutmen Go-Auto.
Ini merupakan salah satu layanan Go-Jek yang memenuhi kebutuhan perawatan kendaraan mulai dari cuci dan perawatan mobil, tune-up kendaraan, ganti oli dan aki, hingga bantuan darurat.
"Awalnya saya mendaftar karena rasa penasaran untuk mencoba."
"Saat pertama kali tes ada kekhawatiran juga, terutama karena kondisi saya,” kata Fajar kepada OTOMOTIF di Jakarta, Rabu (12/4/2017).
(BACA JUGA Tukang Pijat Tunanetra Posting di Facebook Dianggap Pembohong, Jawabannya Malah Bikin Haru)
“Namun ternyata baik sampai ke tahap tes tidak ada halangan, dan akhirnya terpilih jadi salah satu talent Go-Auto," tegas Fajar.
Menurut penuturan Fajar, sebelum menjadi talent Go-Auto, Fajar harus mengikuti tahapan assesment, training, dan tes.
Pria asal Jakarta tersebut pun berhasil melewati semua tahapan itu.
Selanjutnya butuh waktu 1-2 minggu untuk beradaptasi dengan aplikasi asli buatan Indonesia ini.
(BACA JUGA Keren, Aipoly Bisa Bantu Tuna Netra Menyebut Nama Benda yang Ditunjuk )
"Bersyukur sekali, ternyata memang rejekinya di sini,” ungkapnya.
“Ke depan saya ingin fokus bekerja semaksimal mungkin."
"Semoga makin bisa dan makin banyak dapat pelanggan yang puas dengan pelayanan saya," tambah Fajar sambil menghela keringatnya.
Fajar melewati banyak tahapan sebelum memulai pekerjaannya sebagai teknisi Go Auto.
Dengan Go Auto, pelanggan tidak perlu mengantri atau menunggu seperti di bengkel konvensional pada umumnya.
Dan juga bisa memesan layanan tersebut di berbagai tempat seperti rumah, kantor atau bahkan di tempat perbelanjaan.
Setelah bekerja menjadi talent Go-Auto, jumlah order yang diterima Fajar pun melejit.
Tak sedikit pengguna Go-Auto yang menyatakan kepuasannya dengan kerja Fajar.
Selain memberikan perawatan kendaraan dengan baik, Fajar juga mendapat apresiasi dari pengguna jasanya.
(BACA JUGA Aplikasi GO-JEK dan GO-LIFE Akan Terpisah, Ini Alasannya )
Dalam dua minggu semenjak bergabung, dia sudah mendapatkan sekitar 30 orderan dan bisa mengantongi penghasilan sebesar Rp 2,5 juta, lebih baik dari pekerjaan sebelumnya.
Fajar mengaku senang lantaran tidak ada perbedaan perlakuan terhadapnya sehingga dia dapat bekerja dengan fokus.
“Saya senang berada di industri ini dan saya berharap dengan kesempatan yang diberikan Go-Jek, teman-teman disabilitas lain dapat turut berkembang,” tuturnya sembari mengajak penyandang disabilitas lainnya untuk mencoba kesempatan bergabung dengan Go-Jek. (*)