Baca Juga : Gara-gara Ketahuan Ambil Foto, 31 Pekerja BUMN Dibunuh Kelompok Pemberontak Papua Secara Sadis
Penyiagan para personel tersebut berkaitan dengan adanya hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (HUT OPM) tiap tanggal 1 Desember.
Pasalnya, pemerintah sangat melarang adanya aksi saparatis dan adanya gerakan-gerakan yang merugikan kepentingan umum.
Aparat tidak mau kecolongan adanya gangguan keamanan ataupun pengibaran bendera Bintang Kejora yang sering terjadi pada HUT OPM tersebut.
Baca Juga : Kisah Pasukan TNI Tak Tidur Semalaman Serta Lewati Jurang dan Tebing di Papua untuk Buru Musuh
Bendera Bintang Kejora merupakan lambang yang biasa digunakan organisasi yang ingin memisahkan diri dari Negara Indonesia tersebut.
Setelah mendapat keamanan pra hingga pasca HUT OPM, kepolisian menyatakan Papua dalam keadaan kondusif.
Pjs Kapolres Mimika AKBP Fernando Sanches Napitupulu menyampaikan terima kasihnya kepada masyarakat karena telah menciptakan situasi aman dan kondusif pada 1 Desember yang diklaim sebagian warga Papua sebagai HUT OPM.
Baca Juga : Cuma di Papua, Mobil Toyota Fortuner dan Mitsubishi Triton Dijadikan Angkutan Umum
"Polisi tidak menemukan adanya aktivitas kelompok warga yang merayakan 1 Desember sebagai hari kemerdekaan OPM secara terbuka. Aktivitas masyarakat sendiri berjalan seperti biasa pada 1 Desember kemarin," terang AKBP Fernando Sanches Napitupulu (3/12/2018).
Namun, beredar kabar di kawasan Nduga, Papua telah terjadi pembunuhan sebanyak 31 pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, pada Minggu (2/12/2018).
Rodalink Concept Store Pertama dan Terbesar Hadir di Surabaya, Bisa Lihat Beragam Sepeda Legendaris!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |