Sebab posisi sabuk pengaman tidak benar-benar berada pada posisi yang melindungi.
Efek yang ditimbulkan malah bisa menjerat leher anak kamu.
Kantong udara yang seharusnya menahan benturan juga bisa jadi justru menekan tubuh anak yang cenderung tidak sekuat orang dewasa.
Belum lagi posisi kantong udara yang sangat mungkin menutupi wajah anak sehingga dia akan kesulitan untuk bernafas.
“Untuk mobil-mobil dengan kantong udara, sebaiknya hindari memosisikan anak-anak untuk duduk di depan,” ujar Anjar Rosjadi, Technical Service Executive Coordinator Astra Daihatsu Motor, di Jakarta, Jumat (28/11/2016).
“Seharusnya, anak-anak duduk di belakang karena ketika terjadi kecelakaan, kantong udara mengembang, ini malah berbahaya,” tegas Anjar.
Bahaya yang sama juga mengancam pada anak yang dipangku atau digendong oleh orangtua yang duduk di bangku depan mobil.
Ada risiko anak terlempar keluar mobil atau terjepit kantong udara.
Kalaupun harus duduk di depan, anak kamu harus pakai child seat yang dipasang menghadap ke belakang.
Perhatikan prosedur pemasangan child seat agar anak kamu dapat duduk dengan nyaman dan aman.
Duduk di belakang pun nggak berarti anak kamu bebas dari risiko celaka.
Usahakan agar anak kamu memakai child seat yang sesuai dengan usia dan tinggi tubuhnya.
Jangan biarkan anak duduk di bangku belakang tanpa perlidungan seatbelt.
Karena begitu kecelakaan, tubuhnya bisa terlempar.
Risikonya bisa sangat fatal dan di banyak kejadian mengakibatkan kematian.(*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Source | : | intisari-online.com |
Penulis | : | Octa Saputra |
Editor | : | Octa Saputra |