Grid.ID - Penyakit jantung koroner semakin banyak dijumpai di kalangan usia produktif.
Penyakit yang disebut juga sebagai the silent killer itu bisa menyerang wanita atau pria yang menderita penyumbatan pembuluh darah.
(BACA JUGA: INFOGRAFIS : 6 Gejala Serangan Jantung yang Hanya Terjadi pada Wanita)
Seorang wanita bernama Witri (43 tahun), tiba-tiba pingsan usai mandi, tubuhnya lemas, dan tidak tertolong.
Setelah dokter melakukan pemeriksaan, wanita ini diketahui mengalami serangan jantung, hingga merenggut nyawanya.
Faktor penyebabnya bisa beragam, faktor gaya hidup menjadi salah satu penyebab yang selama ini banyak terjadi.
Beruntung bagi warga yang hidup di Mediterania, telah terbiasa dengan pola makan tradisional yang menggunakan minyak zaitun untuk melengkapi menunya setiap hari.
(BACA JUGA: Cara Cerdas Turunkan Berat Badan Tanpa Diet dan Olahraga, Praktis dan Hemat Banget)
Sebagaimana dikutip Grid.ID dari Kompas.com, minyak zaitun diyakini mampu menurunkan risiko penyakit jantung, karena membantu menjaga aliran darah dan membersihkan sumbatan di pembuluh arteri.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Spanyol menunjukkan hasil yang korelatif.
"Diet Mediterania kaya akan minyak zaitun memperbaiki fungsi high-density lipoprotein atau disebut HDL, si kolesterol baik," kata pemimpin penelitian Dr Alvaro Hernaez dari Hospital del Mar Medical Research Institute di Barcelona.
(BACA JUGA: Betis Indah Ala Supermodel, Bisa Kamu Dapatkan dengan Olesan Minyak Zaitun, Mau? )
Ini Fakta Ampuhnya Minyak Zaitun:
Jenis pola makan mediterania terdiri dari banyak sayur dan buah yang kaya antioksidan.
Biji-bijian dan minyak zaitun juga kaya dengan zat antioksidan.
Masyarakat Mediterian menganut pola diet mengonsumsi protein rendah lemak seperti daging ayam atau ikan.
Menurut hipotesa Hernez, antioksidan dalam makanan ini mungkin terikat ke partikel HDL dan melindungi mereka dari berbagai jenis serangan jantung.
Karena HDL terlindungi, maka fungsi biologisnya lebih efisien. Kolesterol jahat (LDL) dalam arteri pembuluh darah menurun drastis, bahkan lenyap.
Tingginya LDL berisiko pada penyakit jantung.
Untuk meyakinkan risetnya, Hernaez dan rekan-rekannya mengambil sampel dari 296 orang dewasa tua rata-rata berusia 66 tahun.
Mereka adalah kelompok berisiko terhadap penyakit jantung serta pembuluh darah.
(BACA JUGA: Konsumsi Mengkudu, Bisa Atasi Penyakit Jantung, Dosis Jus Cukup 120 CC dalam Sehari)
Mereka dibagi menjadi 2 kelompok, dan menjalani diet sebagai berikut:
Kelompok 1. Diet Mediterania: menambahkan satu liter minyak zaitun ekstra virgin setiap minggunya.
Kelompok 2. Diet Mediterania dengan tambahan 30 gram kacang-kacangan sehari atau diet rendah lemak.
Kedua kelompok menjalani diet selama satu tahun. Hasilnya?
Kedua kelompok itu menunjukkan hasil yang nyata.
Keduanya tidak menunjukkan adanya kenaikan kolesterol jahat.
Dari hasil uji darah di laboratorium menunjukkan, kelompok yang diberi tambahan minyak zaitun fungsi HDL-nya lebih baik.
(BACA JUGA: 5 Makanan Terbaik untuk Kesehatan Jantung)
Riset yang dilakukan Daniel Rader dari University of Pennsylvania, Philadelphia itu menambah bukti, bahwa fungsi HDL mungkin mempengaruhi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Meski masih harus dikaji lebih lanjut, Diet Mediterania yang dipublikasikan dalam The Huffington Post itu dapat memperbaiki fungsi HDL, sehingga mampu mencegah penyakit jantung.
Pola makan yang menerapkan Diet Mediterania ini menurut peneliti masih masuk akal.
Kini hasil riset itu seolah menjadi acuan masyarakat modern.
Meski tak punya masalah kesehatan, Diet Mediterania menjadi panutannya untuk menjaga kesehatan jantung mereka.
Kamu juga bisa melakukannya dari sekarang. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Kama |
Editor | : | Kama |