Dengan menggunakan pisau, ia mengukir simbol-simbol setan di tubuh korban, selain juga memotong payudara.
Beberapa korban ditemukan, tapi sebagian yang lain tak ditemukan sampai pencarian berakhir pada 2006.
Para wanita yang dibunuh itu rata-rata hilang di jalan yang disebut Jalur Mabuk (drunken road), wilayah merah.
Jika Evgeny Chuplinsky memang benar-benar pelakunya, maka dia melakukan hal itu saat masih aktif sebagai polisi.
Sejak kasus itu, polisi sudah menginterogasi lebih dari 8000 orang dan mencurigai lebih dari 5000 orang.
Semua indikasi dan bukti kuat akhirnya mengarah kepada Evgeny Chuplinsky, sehingga dia ditangkap.
Namun, istrinya yang tak disebutkan namanya merasa itu sebagai salah tangkap.
"Anda harus memahami bahwa seorang maniak tak bisa berubah secara natural. Orang seperti ini tak bisa berubah mendadak. Sementara ini (suaminya) sangat normal," katanya.
Namun, polisi memiliki bukti kuat, salah satunya tes DNA.
Dalam mayat, ada unsur DNA yang mengarah kepada Evgeny Chuplinsky.
Dalam interogasi, Chuplinsky mengaku kalau ada DNA dia di tubuh korban, karena dia memang sering berhubungan dengan penjaja seks.
"Tentu, sebelum saya pensiun sebagai polisi, saya sangat aktif berkomunikasi dengan para wanita penghibur di daerah jalur mabuk. Bahkan saya punya hubungan yang dekat," kata Evgeny Chuplinsky.
"Saya bahkan sering bersentuhan dengan para wanita penghibur sebagai bagian dari patroli. Itu bagian dari mencari informasi berbagai kejahatan.
"Saya menggunakan pengetahuan. Atas bantuan mereka, saya bisa mengatasi kejahatan dan menangkap para pengemudi mabuk," tambahnya.
Jika Evgeny Chuplinsky terbukti sebagai pelaku serial pembunuhan 19 wanita penghibur itu, maka dia akan menjadi mantan polisi kedua yang membunuh.
Sebelumnya, Midhail Popkov dari Angarsk ditahan sebagai pelaku pembunuhan 22 wanita pada 2015. Dia dikenal sebagai "The Werewolf".
Namun, Popkov malah mengaku sudah membunuh 60 wanita. Dia akan segera diadili pada tahun ini.
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |