Awalnya, percakapan terdengar biasa saja. Tak lama kemudian, Marwa dan orang yang berada di balik pagar itu saling beradu mulut.
“Duit saya di situ, harta gono gini,” ucap Marwa dengan suara agak meninggi.
“Inget, inget, Lu yang kabur, hati hati,” tegasnya.
Tak terima disebut kabur, Marwa meminta kepada lawan bicaranya untuk tidak asal bicara. “Sapa yang bilang kabur? Lu tau ceritanya nggak?” timpal Marwa mulai emosi dibuatnya.
Pernyataan Tsania Marwa langsung dijawab lagi dengan suara lebih tinggi.
Pria itu mengaku sudah mengetahui semua cerita dalam keluarga Atalarik.
“Gue nggak perlu tau ceritanya, gue juga tau. Jangan ngomong soal cerita, kalau cerita, gue tau banget,” ungkapnya.
Lantaran gagal masuk ke rumah Atalarik, Marwa menegaskan kepada anggota polisi bahwa persoalan itu tidak dapat diselesaikan baik-baik.
Keduanya pun langsung meninggalkan rumah di kawasan Cibinong, Jawa Barat tersebut.
Dari apa yang sudah dicurhatkan Tsania sebelumnya, kedatangannya kali itu bukan hanya untuk harta gono gini melainkan juga untuk menemui anak-anak yang sudah lama tak bersua dengannya.
Silvia, ibunda Tsania Marwa membenarkan niat putrinya “menyusul’ ke rumah itu karena ingin bertemu kedua anaknya, Syarif Muhammad Fajri dan Aisyah Shabira.
"Tujuannya mau ketemu sama anak-anaknya, tapi tidak diizinkan. Padahal secara hukum, rumah itu masih rumah bersama," ujarnya seperti dikutip dari tribunnews, Senin (17/4/2017) kemarin,