Material yang didapat pun dirancang khusus oleh LBI FIB UI agar sesuai dengan kemampuan pengguna.
Dalam acara peresmian kerjasama antara Squline dengan LBI FIB UI, kedua belah pihak juga meluncurkan program kelas bahasa Indonesia.
Acara tersebut dihadiri oleh Bapak Joshua Simanjutak selaku Kepala Deputi Pemasaran BEKRAF, Ibu Sisilia Setiawati Halimi selaku Manajer Kerja Sama dan Ventura FIB Universitas Indonesia, dan Sacha Stevenson sebagai moderator panel diskusi.
Joshua Simanjuntak selaku Kepala Deputi Pemasaran BEKRAF berkata, “Squline menjawab tantangan belajar bahasa dengan native speakers dan tentunya dengan biaya yang jauh lebih terjangkau karena menggunakan teknologi secara smart seperti fitur mengombinasikan kelas interaktif tatap muka via online video call dan konten pembelajaran multimedia.”
Beliau pun menambahkan, “Kami berharap Squline terus bertumbuh pasarnya, fitur-fitur makin baik untuk menjawab dinamika konsumen, juga Squline dapat menginsipirasi para developer muda untuk terus berkreasi dan menjadi unicorn baru Indonesia.”
Ibu Sisilia Setiawati Halimi selaku Manajer Kerja Sama dan Ventura FIB Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa saat ini merupakan era revolusi pendidikan di mana teknologi sudah memungkinkan untuk mendesain bahan materi pelajaran yang lebih interaktif.
Beliau juga mengatakan bahwa sudah saatnya pula untuk mengembangkan model pembelajaran secara daring sehingga program pembelajaran bahasa Indonesia dapat diakses dari mana saja.
Di dalam acara, Squline menghadirkan Sacha Stevenson sebagai moderator panel diskusi. Sacha menceritakan tentang pengalamannya ketika pertama kali belajar bahasa Indonesia. Ia menceritakan ketika pertama datang ke Indonesia, ia belum mengerti bahasa Indonesia sama sekali.
Menurut Sacha, bahasa Indonesia sangatlah penting, walau ia bekerja di tempat kursus bahasa Inggris, namun orang-orang di lingkungannya masih sangat banyak yang tidak mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Hal inilah yang mendorongnya untuk mempelajari bahasa Indonesia, agar ia dapat berinteraksi dengan warga lokal yang ada di sekitarnya.
Sebagai penutup, Tomy Yunus Tjen selaku CEO dari Squline mengungkapkan, “Dengan program bahasa Indonesia secara online ini, kami harap dapat membantu memberikan solusi berupa akses untuk orang asing yang akan atau sudah tinggal di Indonesia, untuk bisa berbicara bahasa Indonesia."
"Selain itu, hal ini pastinya akan berguna untuk bekerja dan berbisnis di Indonesia. Untuk jangka panjang, kami ingin program online ini juga dapat mempromosikan budaya Indonesia ke kancah International.”
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya