Semua itu memang sudah terbukti sejak Maya masih memimpin MainAd.
Kala itu, Maya berhasil mengembangkan bisnis baru ayahnya dengan sangat pesat.
Setelah berhasil mencetak kesuksesan, Maya pun langsung "dihadiahi" tanggung jawab baru untuk memegang DSP Media, sebuah media house agency.
Lagi-lagi, di bawah kepemimpinannya, DSP Media mampu tumbuh lima kali lipat, berkat perubahan struktur, sistem, dan job flow yang dilakukan Maya.
Baca Juga : Yang Hyun Suk Umumkan Seungri BIGBANG Bakal Jadi CEO di Perusahaan Baru Milik YG Entertainment!
Sukses memimpin MainAd dan DSP Media, Maya Watono kemudian diangkat menjadi Managing Director Dwi Sapta Group pada 2012, menangani enam perusahaan dan menelurkan dua perusahaan baru, yaitu Main Media dan iNexus.
Kiprahnya di industri periklanan Indonesia pun terus melaju dengan menjadi Ketua International Affairs Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) sampai dipercaya menggantikan ayahnya sebagai CEO Dwi Sapta Group pada 2017.
Hal itu berbarengan dengan merger perusahaan keluarganya dengan salah satu agensi periklanan terbesar di dunia, Dentsu Aegis Network (DAN).
Nah, tepat Kamis (13/12), DAN Indonesia pun mengumumkan Maya sebagai CEO barunya.
Bangga? Pasti!
“Untuk mendapat kepercayaan ini dari DAN Indonesia, it’s actually a tough role. Saya tidak bisa berada di sini tanpa semua yang ada di sini, terutama para business partner, media partner, juga klien dan staf kami. Dwi Sapta sudah 37 tahun sekarang, jadi tanpa partner, staf, I will not be here today,” sebut Maya.
“Terima kasih support-nya. Support untuk ke depannya, masa depan DAN Indonesia,” tukas Maya Watono.
Perusahaan periklanan Dentsu Aegis Network (DAN) Indonesia yang akan dipimpin Maya tersebar dalam 15 unit brand, mencakup brand agency, media agency, digital agency, brand activation agency, dan content agency.
Di bawah kepemimpinan Maya per Januari 2019, dirinya akan memimpin sekitar 1.000 karyawan.
Penulis | : | Jeanett Verica |
Editor | : | Grid |