(BACA JUGA: Cinta Membuat Gadis Italia Ini Rela Menabung 2 Tahun untuk Biaya ke Indonesia dan Menikah dengan Pria Jawa Tengah)
1. Anggota keluarga sakit atau meninggal dunia.
2. Perangkat elektronik (smartphone, tablet, komputer) hilang atau dicuri.
3. Foto digital yang tak di-back-up hilang.
4. Putus cinta.
5. Akun media sosial di-hack.
6. Kehilangan kontak di smartphone yang tak di-back-up.
7. Bertengkar dengan teman, pasangan, atau anggota keluarga.
8. Kecelakaan mobil.
9. Hari yang buruk di tempat kerja.
10. Hewan peliharaan sakit atau meninggal dunia.
Lebih rinci, foto-foto digital yang dianggap paling berharga secara berurutan adalah foto dan video diri sendiri (49 persen), foto dan video anak-anak mereka (39 persen), foto dan video pasangan serta keluarga (39 persen), serta foto traveling (23 persen).
Posisi foto digital bahkan lebih penting ketimbang data semacam hasil scan paspor, SIM, asuransi, dan dokumen personal lainnya.
(BACA JUGA: Cinta Abadi Gaston Castano kepada Jupe yang Ternoda Perselingkuhan)
Ketika kehilangan smartphone, cuma 22 persen dari responden yang khawatir dengan dokumen-dokumen itu.
Bahkan, cuma 21 persen yang cemas kehilangan data finansial dan detail pembayaran mereka yang tertera di smartphone.
Hal-hal lain yang dikhawatirkan hilang bersamaan dengan smartphone adalah dokumen berkaitan dengan pekerjaan (12 persen), e-mail personal (10 persen), SMS (9 persen), dan e-mail pekerjaan (8 persen). (*)
Anaknya Pergoki Suami Selingkuh di Rumah Saat Ia Pergi Umroh, Selebgram Ini Akhirnya Usir Meski Belum Cerai: Temenin Tuh Pacar Lu
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Kama |
Editor | : | Kama |