"Area itu (vulva) bisa terkontaminasi urine dan tinja yang bisa menyebabkan infeksi vagina jika sampai masuk ke dalamnya. Air hangat sehari sekali sudah cukup untuk membersihkan kemaluan wanita," terangnya.
(BACA JUGA: Perlukah “Miss V” Dicuci Dengan Sabun?)
Dia juga menyarankan, jika harus membasuh vulva dengan zat pembersih lain, perlu diperhatikan bahannya.
Disarankan menggunakan memakai bahan lembut atau sabun bebas glycerin. Alison juga mengatakan, jangan percaya produk yang menyatakan mampu menyeimbangkan pH di vagina.
"Jika pH anda abnormal, berarti lactobacilli di vagina juga abnormal," jelas Dr Jennifer Gunter.
"Maka, tak perlu memasukkan produk pembersih di vagina untuk mengubah komposisi pH," tegasnya.
Akhir-akhir ini ada tren memotong rambut kemaluan wanita sampai bersih.
Untuk kepentingan tertentu, misalkan kesehatan, memotong rambut kemaluan memang dibolehkan.
Namun, jika hanya untuk penampilan, sebaiknya dipertimbangkan kembali untuk memotong rambut kemaluan.
"Rambut ada di sana karena untuk menjaga kelembaban, melindungi, dan bahagia," jelas Alison.
"Rambut kemaluan mempertahankan lubrikasi natural dan bertindak sebagai penghalang untuk melindungi vulva Anda," tambahnya.
Memang, katanya, tak ada salahnya untuk membuat kerapian.
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |