Kemunculan pohon cemara tersebut lantas membuat orang-orang yang melihatnya takjub.
St Bonafius mengatakan, pohon cemara tersebut adalah pohon kehidupan yang mewakili kehidupan Kristus.
5. Tradisi Kerajaan Inggris Abad ke-19
Mengutip Telegraph, para sejarawan mengatakan bahwa tradisi penggunaan phon cemara di perayaan natal pertama kali diperkenalkan oleh keluarga kerajaan Inggris pada 1846.
Pada tahun tersebut, muncul gambar ilustrasi Ratu Victoria bersama dengan Pangeran Albert sedang berpose di sekitar pohon natal bersama anak-anak mereka.
Pohon cemara tersebut juga dihiasi dengan pernak-pernik layaknya pohon natal masa kini.
Baca Juga : Natal 2018 : Hangatkan Malam Natal dengan Sayur Kol, yuk Bikin Resep Tongseng Ayam yang Menggugah Selera!
Disebut-sebut, pohon cemara itu ditanam oleh Pangeran Albert di Istana Windsor.
Penggunaan pohon cemara untuk natal juga kemungkinan dipengaruhi oleh Pangeran Albert karena ia berasal dari Jerman, yang sebelumnya telah mengenal tradisi pohon cemara di musim dingin.
Setelah kemunculan gambar tersebut, setiap rumah di Inggris mempersiapkan sebatang pohon cemara yang dihiasi pernak-pernik seperti lilin, permen dan hadiah-hadiah kecil.
Dari situ, perayaan natal kemudian semakin semarak dan terbawa hingga ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
(*)
Lanjut Studi S3 di Swiss, Nadia Vega Tak Takut Cowok Minder Buat Dekati Dirinya, Ini Alasannya
Source | : | BBC,telegraph.co.uk |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |