Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari Santoso
Grid.ID - Ada beberapa legenda yang menceritakan tentang asal usul pohon cemara dijadikan pohon natal.
Menurut legenda, asal usul pohon cemara dijadikan pohon natal dimulai beratus-ratus tahun yang lalu.
Legenda tentang asal usul pohon cemara dijadikan pohon natal ini bermula dari tradisi masyarakat Eropa.
Mulai dari Jerman hingga tanah Inggris, setiap wilayah Eropa memiliki cerita legendanya masing-masing.
Yuk simak 5 legenda dibalik asal usul pohon cemara dijadikan pohon natal.
1. Tradisi Bangsa Romawi Kuno
Mengutip Telegraph, penggunaan pohon cemara untuk perayaan sudah dimulai sejak bangsa Romawi kuno dulu.
Pada tanggal 17 Desember setiap tahunnya, bangsa Romawi kuno menghias kuil-kuil ibadah mereka untuk merayakan Saturnalia, yakni perayaan untuk menghormati Dewa Saturn, dewa pertanian bangsa Roma.
Baca Juga : Natal 2018: 5 Aplikasi Bertema Natal Untuk HP Android dengan Ukuran Kurang dari 15 MB!
2. Tradisi Musim Dingin Masyarakat Eropa Utara
Mengutip Telegraph, orang-orang yang tinggal di Eropa Utara dulu senang memajang sesuatu berbentuk piramid di depan rumahnya.
Contohnya seperti menyusun buah-buahan dalam bentuk piramid.
Selain menyusun buah-buahan dalam bentuk piramid, masyarakat Eropa Utara kala itu menanam pohon cemara yang memiliki bentuk piramid, di depan rumahnya.
Baca Juga : KompasTV Hadirkan Program Natal dan Tahun Baru 2019
Konon, benda-benda berbentuk piramid ini dapat mengusir roh jahat yang hendak datang ke rumah.
Biasanya, benda-benda berbentuk piramid ini dipajang pada musim dingin.
Hal ini untuk mengingatkan mereka bahwa musim semi akan segera datang.
Baca Juga : Wow! Rayakan Natal, Ratu Elizabeth II Bagikan Hadiah Ini Untuk Staf Kerajaan
3. Mitos Martin Luther.
Seorang ahli agama asal Jerman bernama Marthin Luther, disebut-sebut sebagai orang yang pertama kali menciptakan pohon natal.
Konon, pada suatu malam di tengah hutan, Martin Luther melihat sebuah bintang yang bersinar di pucuk pohon pinus.
Takjub dengan cahaya bintang tersebut, Martin menebang pohon pinus tersebut dan membawanya pulang.
Di rumahnya, Martin kemudian memasang lilin di setiap dahan pohon pinus tersebut, seolah-olah seperti pohon natal seperti saat ini.
4. Legenda St Bonifasius
Mengutip BBC, ada sebuah legenda tentang seseorang bernama St Bonifasius di Jerman.
Konon, St Bonifasius berhasil membuat orang-orang penyembah pohon oak, masuk ke Kristen.
Bonafius lantas menebang pohon-pohon oak yang disembah pengikutnya dulu sebelum menjadi seorang Kristen.
Saat semua pohon berhasil ditebang, muncul sebatang pohon cemara mungil.
Kemunculan pohon cemara tersebut lantas membuat orang-orang yang melihatnya takjub.
St Bonafius mengatakan, pohon cemara tersebut adalah pohon kehidupan yang mewakili kehidupan Kristus.
5. Tradisi Kerajaan Inggris Abad ke-19
Mengutip Telegraph, para sejarawan mengatakan bahwa tradisi penggunaan phon cemara di perayaan natal pertama kali diperkenalkan oleh keluarga kerajaan Inggris pada 1846.
Pada tahun tersebut, muncul gambar ilustrasi Ratu Victoria bersama dengan Pangeran Albert sedang berpose di sekitar pohon natal bersama anak-anak mereka.
Pohon cemara tersebut juga dihiasi dengan pernak-pernik layaknya pohon natal masa kini.
Baca Juga : Natal 2018 : Hangatkan Malam Natal dengan Sayur Kol, yuk Bikin Resep Tongseng Ayam yang Menggugah Selera!
Disebut-sebut, pohon cemara itu ditanam oleh Pangeran Albert di Istana Windsor.
Penggunaan pohon cemara untuk natal juga kemungkinan dipengaruhi oleh Pangeran Albert karena ia berasal dari Jerman, yang sebelumnya telah mengenal tradisi pohon cemara di musim dingin.
Setelah kemunculan gambar tersebut, setiap rumah di Inggris mempersiapkan sebatang pohon cemara yang dihiasi pernak-pernik seperti lilin, permen dan hadiah-hadiah kecil.
Dari situ, perayaan natal kemudian semakin semarak dan terbawa hingga ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
(*)
Dinikahi Bangsawan Bali, Happy Salma Alami Culture Shock Ini: Saya Pikir Hanya Ada dalam Cerita
Source | : | BBC,telegraph.co.uk |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |