Grid.ID-Kisah-kisah menarik selalu menjadi perhatian kita semua, seperti berita yang beredar kemarin di Grid.ID.
Mulai dari pernikahan Rubana Parveen (18) dan Muntaj Ansari (26), pada hari Rabu (26/4/2017), di Desa Chandwa, India.
Ya, pernikahan mereka hanya berlangsung 3 jam saja, dan resepsi malah belum selesai.
Ini menjadi kisah perceraian super cepat dam menghebohkan India beberapa hari lalu.
Dilansir oleh The Daily Mail, perceraian itu dipicu oleh keluarga wanita, muak dengan kelakuan pengantin pria.
Kelakuan buruk Muntaj Ansari, terungkap tak lama setelah ia menikahi Rubana.
Muntaj Ansari adalah seorang pengayuh becak.
Sementara Rubana memang anak orang kaya raya, seorang pebisnis hotel.
Muntaj Ansari, ternyata dianggap terlalu matre, alias materialistis.
Muntaj minta seserahan dengan nilai mahal, serta minta motor mahal.
Padahal ayah Rubana, Bashir-ud-din Ansari (58), sebetulnya sudah membelikan Rubana motor.
Tapi Muntaz tak puas, karena tak sesuai dengan seleranya.
Di pernikahan, Muntaz marah dan terus mengomel, dan mengancam tak mau pulang bersama Rubana.
Keluarga wanita sudah membujuknya agar tak bikin malu di pernikahan.
Tapi Muntaz tetap berulah, sehingga mertuanya pun kecewa.
Meski saat itu masih banyak penghulu di resepsi pernikahannya, ia minta dipanggilkan penghulu, dan minta pernikahannya dibatalkan.
Ayah Rubana marah dan meminta kembali seluruh harta pemberian kepada keluarga pria.
Keributan ini membuat panas warga sekitar.
Warga mencuku rpaksa rambut Muntaz dan kakaknya.
Mereka juga mengalungkan tulisan berbunyi "Aku minta seserahan yang banyak."
Langsung Nikah Lagi
Keluarga Rubana merasa malu dengan kejadian ini.
Pada hari itu juga, mereka menikahkan Rubana dengan laki-laki lain.
Pria itu adalah Mohammed Elias (25), yang tinggal 25 km dari rumah keluarga Rubana.
"Aku tak menyesal dengan apa yang telah terjadi. Aku bahagia, anakku tak
jadi hidup dengan seorang pria rakus," kata Bashir-ud-din, ayah Rubana. (*)
Saat Rekonstruksi, Penyandera di Angkot tatap Mesra pada Polwan Pengganti Korban
Masih ingat kasus penyanderaan yang menghebohkan di Buaran, Duren Sawit?
Saat itu (9/4/2017), Hermawan mantan napi, menyandera seorang ibu dan anaknya dengan sebilah pisau.
Akhirnya Hermawan berhasil dilumpuhkan oleh seorang polisi.
Nah, kini telah dilakukan rekonstruksi untuk mengusut kasus tersebut.
Saat rekonstruksi di dalam angkot, si korban digantikan oleh Polwan cantik bernama Bripda Vera Churairah anggota Satuan Unit Reskrim Polsek Duren Sawit.
Saat rekonstruksi, penampilan Hermawan terlihat berubah.
Saat penyanderaan dia terlihat sangar dan dekil, namun saat rekonstruksi Hermawan tampil lebih rapi dan bersih.
Saat melakukan adegan penyanderaan, lirikan matanya pada si Polwan terlihat berbeda, lebih tenang dan mesra.
Juga terlihat tidak sangar atau ketakutan.
Gimana menurut pendapatmu? (*)
Turis Australia Ini Minta Maaf ke Ibunya, Lalu Tewas Mengenaskan
Apakah sebuah firasat saat seorang anak minta maaf ke ibunya, lalu melakukan kesalahan yang membuatnya minta maaf?
Ya, hal itu terjadi pada wanita asal Australia bernama Ella Knight (26).
Seperti dilansir MIRROR, Jumat (28/4/2017), Ella mengunggah rekaman video ke media sosial.
Dalam video itu, Ella memboncneg temannya memakai motor, tanpa memakai helm.
Mereka tersenyum dan berteriak sepanjang jalan.
Dalam video itu, Ella minta maaf ke ibunya karena tidak memakai helm saat memakai motor.
“Maafkan aku ibu #tidakpakaihelm," tulis wanita berparas cantik tersebut.
Tewas di Bali
Ternyata hal yang dimintakan maaf pada ibunya itu terjadi juga.
Ella mengalami kecelakaan naik motor saat liburan ke Bali.
Kecelakaan Lalu Lintas yang terjadi di Jalan Raya Canggu, tepatnya di sebelah timur TPA Canggu, Desa Canggu, Kuta Utara, Badung.
Kecelakaan itu menyebabkan Knight Ella Makeesha (26) meninggal dunia.
“Kejadiannya dini hari, korban masih diduga tak bisa mengendalikan kendaraannya karena mengendarai dengan kecepatan tinggi,” jelas sumber di kepolisian, Kamis (27/4/2017).
Ella terperosok ke parit, motornya terpental ke sawah dengan mesin masih hidup.
Peristiwa nahas tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 03.00 Wita, Kamis (27/4/2017) dinihari.
Warga yang tahu kejadian itu langsung melapor ke polisi.
Menurut Kasat Lantas Polres Badung, AKP Putu Raka Wiratma mengatakan, saat itu polisi langsung menuju TKP.
“Setibanya tim kami disana, ternyata kondisi korban dalam keadaan tengkurap dan hidungnya terendam di air parit tersebut,” kata AKP Raka.
Menurutnya, mesin motor juga dalam kondisi masih hidup.
Pihak kepolisian langsung membawa korban menuju klinik terdekat.
Namun ketika dilakukan pemeriksaan medis, diketahui korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
“Tapi setelah diperiksa tim medis, nyawa korban sudah tak bisa ditolong lagi. Itu mungkin karena hidung korban yang sempat terendam di air,” kata AKP Putu Raka.(*)
Tinggal di Jepang, WNI Ngaku Saat Lahiran Malah Diberi Uang Segini oleh Pemerintah Negeri Sakura