Darnitun terlihat khawatir dengan keadaan suaminya yang tertinggal dalam kondisi kaki sakit dan kesulitan berjalan.
Ia berulang kali berusaha menghubungi nomor ponsel suaminya, tetapi tidak mendapat respon.
Darnitun pun menitikan air mata memikirkan nasib suaminya yang ketinggalan saat dievakuasi.
Bayi menangis, orangtua jadi korban tsunami
Kisah menyayat hati lainnya juga terjadi pada bayi yang diperkirakan baru berusia beberapa bulan.
Berdasarkan laporan reporter TribunJakarta, seorang bayi laki-laki yang baru berusia beberapa bulan terus menangis di Puskemas Carita, Pandeglang, Banten.
Bayi laki-laki tersebut salah satu korban selamat dari tsunami yang melanda Anyer dan sekitarnya.
Kabarnya kedua orangtua bayi laki-laki tersebut menjadi korban meninggal dunia tsunami Banten kemarin Sabtu (22/12/2018) malam.
Ersa, seorang warga yang menolong bayi laki-laki tersebut mengatakan jenazah kedua orangtua bayi tersebut berada di antara puluhan kantong mayat di Puskemas Carita.
"Jadi ini bayi terus menangis di dalam puskesman, infonya orangtuanya meninggal jadi korban tsunami," ujar Ersa di Puskesmas Carita, Minggu (23/12/2018).
Tantang Doktif, Denise Chariesta Siap Kasih Uang Rp100 Juta Buat Orang yang Bisa Membuktikan Dirinya Buzzer
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |