Ketika tsunami Lampung datang sekira pukul 21.00 WIB, Sabtu (22/12/2018), Nasoha bersama sang anak sedang berada di rumah.
Saat ombak pertama datang, kata Nasoha, ia sempat keluar rumah dan mencari sumber suara.
"Pas keluar, ternyata air sudah naik ke rumah setinggi lutut. Saya cepat masuk lagi ke rumah narik anak untuk keluar," cerita Nasoha, Minggu.
Nasoha sempat mengira air yang memasuki rumahnya hanyalah ombak pasang air laut.
Tetapi, lanjut Nasoha, ombak kedua setinggi empat meter lebih datang, dan langsung menghantam rumahnya.
Baca Juga : 168 Orang Meninggal dan 745 Luka-luka Akibat Tsunami Banten
"Saya nggak sempat ngapa-ngapain lagi. Sama anak cuma bisa pelukan saja. Terus dalam sekejap saya sudah tergulung ombak," tutur Nasoha.
Nasoha mengalami luka robek di lengan kanan dan telinga kanan, serta memar di pelipis mata kiri.
Ia mengaku pasrah saat tergulung ombak.
"Tapi syukur, saya masih bisa selamat. Tapi rumah saya rata, tidak berbentuk lagi," ucap Nasoha.
Kakek 80 Tahun Lari 2 Km
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |