"Saat sudah di-charge sepenuhnya, cabut perangkat dari perangkat charge. Ini akan mengendurkan 'otot' setelah 'latihan berat'," tulisnya.
Ini bagaikan manusia yang terus berolahraga tanpa berhenti selama berjam-jam, yang tentunya membutuhkan istirahat untuk otot-otot.
(BACA JUGA Konsumsi Tahu yang Rutin Mengurangi Risiko Terkena Kanker Payudara dan Manapouse)
2. Jangan charge baterai hingga 100 persen
Saran ini diberikan agar "otot" baterai tidak mengalami tekanan tinggi saat sudah di-charge hingga 100 persen.
"Li-ion tidak perlu di-charge secara penuh, atau tidak ingin diberlakukan seperti itu.
Faktanya, lebih baik tidak mengisi dayanya secara penuh karena voltase tinggi membuat stres baterai," kata Battery University.
Akibatnya, baterai tidak bisa bertahan lama.
3. Charge beberapa kali dalam satu hari
Berdasarkan penelitian, baterai smartphone ternyata akan lebih "senang", jika di-charge berkali-kali dalam sehari ketimbang sekali charge penuh dalam waktu panjang.
Menurut Battery University, kondisi terbaik untuk mengisi daya baterai adalah saat perangkat sudah mulai kekurangan 10 persen baterai.
Tentunya, hal tersebut tidak praktis bagi sebagian besar orang.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Indra |
Editor | : | Indra |