Letusan Gunung Krakatau juga mengakibatkan gelombang Tsunami yang menghantam pesisir pantai Selat Sunda.
Gelombang air laut setinggi 30 meter, menerjang desa-desa yang berada di pessir pantai.
Gelombang tinggi bahkan sampai terasa di Afrika Selatan, San Fransisko dan Alaska, Amerika Serikat.
Ditaksir, ada 36.000 nyawa manusia melayang akibat bencana besar letusang Gunung Krakatau.
Baca Juga : Gunung Anak Krakatau Alami Erupsi, ini Bedanya dengan Gunung Krakatau
Letusan dahsyat Gunung Krakatau pada tahun 1883 menciptakan gunung baru yang dinamai Anak Krakatau.
Anak Krakatau diduga sebagai penyebab tsunami Banten yang menerjang pesisir pantai Selat Sunda, pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Mengutip unggahan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di akun Twitter-nya, @sutopo_pn, jumlah korban yang tercatat hingga (24/12/2018) pukul 17.00 WIB, sebanyak 373 orang meninggal dunia.
Korban tsunami di Selat Sunda terus bertambah. Tim SAR gabungan terus beroperasi. Data sementara hingga 24/12/2018 pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi. Diperkirakan korban masih bertambah. pic.twitter.com/ktQLtDyOMV
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) December 24, 2018
(*)
Innalillahi, Raffi Ahmad Tumbang saat Ramadhan, Bagaimana Kondisi Suami Nagita Slavina sekarang?
Source | : | Kompas.com,Harian Kompas,Nautilus |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |