Grid.ID - Peristiwa tsunami Banten menjadi perhatian publik termasuk media Inggris yang menyoroti maraknya foto selfie di lokasi bencana.
Tak hanya fokus pada kerusakan pasca tsunami Banten, media Inggris tersebut juga menyoroti orang-orang yang asyik foto selfie di tengah peristiwa duka tersebut.
Media Inggris itu juga mewawancarai warga Indonesia yang asyik foto selfie di lokasi tsunami Banten.
Pasca tsunami menerjang pesisir Selat Sunda hari Sabtu (22/12/2018), banyak warga justru berdatangan untuk melihat langsung lokasi kejadian.
Baca Juga : Pascatsunami Banten, Suami Thalita Latief Wanti-wanti Pilih Lokasi Pekerjaan
Kedatangan mereka adalah untuk berfoto-foto dengan latar belakang kerusakan pasca tsunami demi kepopuleran di dunia maya.
Media asing yang meliput langsung di lokasi kejadian adalah The Guardian.
Media ini mewawancarai beberapa orang Indonesia yang berfoto selfie di lokasi bencana.
Berlatar belakang kerusakan akibat tsunami, beberapa orang tersebut terlihat asyik berfoto ria.
Dilansir Grid.ID dari The Guardian, salah seorang wanita dari Cilegon mengaku datang kesana untuk menyalurkan sumbangan berupa pakaian.
Ia mengambil foto dirinya bersama teman-temannya dengan latar belakang bencana tersebut dengan alasan sebagai bukti dirinya telah memberikan bantuan.
Keempat wanita tersebut terlihat berfoto wefie dengan latar belakang bangkai mobil, bangunan yang hancur dan sisa genangan air yang menjadi saksi bisu tewasnya hampir 500 orang.
Mereka datang dari kota Cilegon dan menempuh perjalanan 2 jam ke lokasi kejadian.
Baca Juga : Menanggapi Musibah Tsunami yang Baru Terjadi, Dewi Perssik: Kita Nggak Bisa Lari dari Takdir
Foto-foto tersebut diunggah ke media sosial Facebook sebagai bukti mereka benar-benar berada di lokasi untuk menyerahkan bantuan.
"Foto itu ada di Facebook sebagai bukti bahwa kita benar-benar ada di sini dan memberikan bantuan," tuturnya seperti dikutip Grid.ID dari The Guardian (27/12/2018).
Ia juga beralasan agar orang-orang yang melihat fotonya dapat lebih bersyukur karena tidak mengalami kejadian tersebut.
Selain itu menurutnya foto dengan latar belakang peristiwa memilukan tersebut akan mendapat banyak 'likes' di media sosial.
Wartawan The Guardian pun menanyakan soal kepantasan berfoto di tempat tersebut pada seorang warga Cilegon tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa pantas atau tidak pantasnya tergantung dari niat orang untuk berfoto.
Jika berniat untuk pamer maka lebih baik tidak usah namun jika hanya untuk berbagi kesedihan maka menurutnya tidak masalah.
"Itu tergantung dari niat anda. Jika anda selfie untuk pamer, maka jangan lakukan itu. Tapi jika anda melakukannya untuk berbagi kesedihan dengan orang lain, tidak apa-apa," jelasnya.
Selain warga Cilegon dan teman-temannya tersebut, ada juga seorang warga Jawa Tengah yang jauh-jauh datang kesana demi mengambil foto.
Ia bahkan rela meninggalkan tempatnya berlibur di Jakarta demi mengunjungi lokasi terjadinya tsunami tersebut.
Ia menuturkan ingin melihat langsung kerusakan yang terjadi akibat tsunami.
Saat ditanya berapa jumlah foto yang telah diambil, ia menjawab telah banyak mengambil foto dan memamerkan hasilnya.
"Banyak, untuk media sosial, grup WhatsApp.. ," ujarnya sambil tertawa.
Di lokasi tersebut, di belakang orang-orang yang berselfie, terlihat juga banyak petugas yang sedang sibuk melakukan penyisiran untuk mencari korban yang hanyut.
Namun menurut media asing tersebut, tak banyak yang menunjukkan pose kesedihan.
Baca Juga : Dorce Gamalama Kumpulkan Artis Gelar Donasi Untuk Tsunami Banten
Mereka justru terlihat berpose narsis dengan dua jari membentuk huruf 'V'.
Seorang wanita dengan pakaian tentara bahkan rela memasuki air selutut demi berselfie dengan sebuah mobil yang rusak lebih dekat.
Hal ini berbanding terbalik dengan penuturan seorang warga setempat bernama Bahrudin, pemilik mobil yang hancur diterjang tsunami tersebut.
Ia kecewa dengan sikap orang-orang yang berfoto selfie di lokasi tersebut. (*)
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |