"Sangat membosankan karena hanya mengulang pekerjaan yang sama terus-menerus," ia menuturkan.
Gaji yang ia peroleh selama sebulan sekitar 3.100 yuan atau 450 dollar AS (sekitar Rp 5,9 jutaan).
Gaji itu sudah termasuk lembur.
Para karyawan pun cuma diberikan waktu libur sekali seminggu pada hari Minggu.
(BACA JUGA: Driver Ojek Online Menggorok Leher Wanita 21 Tahun, Ini Gara-garanya)
Salah satu hal yang membuat Zeng sangat terkejut adalah perlakuan para manajer atau atasan ke buruh.
Menurutnya, seringkali buruh diperlakukan nggak manusiawi.
"Berteriak ke buruh adalah rutinitas di pabrik," ujarnya.
Pegatron paham bahwa bekerja sebagai buruh mereka membutuhkan mental yang kuat.
Kalau nggak tahan, bisa saja buruh bunuh diri.
Untuk mencegahnya, Pegatron merancang bangunannya agar buruh tak bisa melompat ke bawah.
Menurut Zeng, ada sekitar 70.000 buruh usia 18 hingga 30 tahun yang bekerja di Pegatron ketika ia di sana.
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Kama |
Editor | : | Kama |