Menurut rencana, Hanifah akan dirujuk di salah satu rumah sakit di Bandung.
Yang menyedihkan, beratnya kondisi sang istri, dokter menawarkan dua pilihan yang dirasa berat bagi Asep.
Pilihannya, antara menyelamatkan anak atau janin dalam kandungan istri, atau mengorbankan janin yang berusia lima bulan dalam kandungan istrinya.
Karena menurut dokter hanya ada satu nyawa yang harus satu nyawa yang bisa diselamatkan.
Kedua-duanya memang sama-sama berat.
(BACA JUGA Ini Wanita Hebat di Balik Ki Hadjar Dewantara, Setia Mendampingi Saat Suaminya Dibuang ke Belanda )
Namun apa daya Ayep harus memilih salah satunya.
Hingga kini Ayep belum bisa memilih keputusannya.
Padahal, waktu terus berjalan, dan Hanifah membutuhkan penanganan secepatnya. (*)