Grid.ID - Penduduk di Desa Ulunggolaka, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara masih euforia emas.
Mereka terus memburu emas di sungai yang melintasi wilayah itu sejak beberapa pekan terakhir.
Berkah melimpah yang mendadak terjadi itu memang membuka harapan warga setempat.
Usai banjir, tiba-tiba banyak emas bermunculan di sungai itu. Warga yang menyerbu pun dan semakin hari semakin banyak.
Bahkan ada ratusan warga yang datang ke lokasi penemuan emas untuk memburu harapan.
Apalagi, banyak kisah sukses dengan mampu mendapatkan banyak emas dan kaya mendadak.
Ada warga yang disebut-sebut berhasil mendulang emas di lokasi itu 10 sampai 30 gram emas dalam satu hari.
Mardin, salah satu warga yang mendatangi lokasi penemuan emas ini, menjelaskan bahwa saat baru ditemukan hanya warga sekitar lokasi saja yang melakukan pendulangan emas.
(BACA JUGA: Wow, Habis Banjir Terbitlah Emas, Penduduk Pun Kaya Mendadak)
"Sekitar empat hari kabar menyebar luas. Akhirnya sekarang ratusan orang padati lokasi. Kalau kami berbicara hasil memang ada, Pak. Saya saja bisa dapat sampai 30 gram sekali mendulang. Pendulangan masih manual," katanya, Senin (24/4/2017).
Soal lokasi memang jauh dari pemukiman. "Jauh juga lokasinya. Kami harus jalan kaki dan mendaki gunung," tegasnya.
Diultimatum untuk pergi
Namun, mereka tidak bisa berlama-lama mendulang emas di lokasi itu. Sebab, daerah itu merupakan wilayah konservasi yang harus dilindungi.
Bupati Kolaka Ahmad Safei menyatakan, pemerintah akan segera menertibkan lokasi penemuan emas tersebut.
Sebab, katanya, tempat itu masuk dalam wilayah konservasi.
"Itu kawasan konservasi, dilindungi. Masyarakat tidak dibenarkan beraktivitas di tempat tersebut," kata Ahmad Safei usai mengikuti HUT Sultra ke-53 di kawasan eks MTQ Kota Kendari, Kamis (27/4/2017).
Maka, pemerintah sedang melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat akan status lokasi tersebut.
Ahmad Safei menegaskan, pemerintah memberikan waktu kepada seluruh warga untuk meninggalkan lokasi tersebut dalam kurun waktu dua minggu ke depan.
"Jika masih ada yang melakukan aktivitas penambangan emas, maka kami akan paksa keluar," tegasnya.
Temuan emas terjadi pada akhir Maret lalu saat seorang pencari kayu yang sering dipanggil baba, mencuci piring di sungai.
Dia menemukan serbuk emas. Kabar ini tersiar dari mulut ke mulut.
Pada 1-2 minggu terakhir, jumlah orang yang menyerbu hutan kian banyak.
"Tidak boleh ada pengelolaan (aktivitas) di kawasan tersebut," tutup Ahmad Safei. (*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |