Grid.ID-Kanker bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, gemuk ataupun kurus.
Meski begitu, badan berlebih menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kanker.
Masalahnya, dibanding dengan pria ternyata wanita yang kegemukan lebih berisiko kanker.
Lemak tubuh yang berlebihan adalah penyebab langsung empat dari 10 kasus kanker rahim.
(BACA JUGA Wow, Nenek 82 Tahun Ini Masih Aktif Tampil Sebagai DJ Loh, Seru Banget )
Mereka yang memiliki indeks massa tubuh 25 atau lebih, berisiko tiga kali lipat dibandingkan wanita dengan berat badan ideal.
Angka mengkhawatirkan ini diterbitkan pekan lalu oleh World Cancer Research Fund dalam jurnal Lancet Onkologi.
BMI yang tinggi atau obesitas secara signifikan dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita pasca-menopause serta kanker usus besar.
Kegemukan juga meningkatkan risiko kanker pankreas, esofagus (kerongkongan) dan kanker ginjal pada pria dan wanita.
(BACA JUGA Khusus Wanita Nih, 4 Hal Soal Celana Dalam yang Harus Kamu Pahami )
Para ilmuwan melaporkan bahwa 20.000 kasus kanker di Inggris setiap tahun secara langsung terkait dengan obesitas.
"Tapi bagaimana obesitas dapat meningkatkan angka kejadian kanker adalah subjek perdebatan yang sengit di komunitas klinis dan ilmiah," kata Profesor Nicholas Lemoine, direktur Institut Kanker Barts di Universitas Queen Mary, London.
Dibanding dengan pria, wanita yang obesitas lebih beresiko mengalami kanker.
Setiap tahunnya di Inggris, 13.000 wanita menderita kanker yang berkaitan dengan kegemukan, dua kali lipat dari pada para pria.
Dua jenis kanker yang umum adalah kanker rahim dan kanker payudara pascamenopause.
(BACA JUGA 5 Rahasia yang Membuat Tampilan Makeup Wajah Tak Mudah Luntur )
Total dari 13.000 wanita per tahun mengidap kanker yang berhubungan dengan obesitas, dua kali dari jumlah pria yang terkena kanker.
Para ahli menduga, hormon estrogen, terutama setelah menopause, bisa jadi pemicunya.
Sebelum menopause, hormon estrogen dibuat oleh ovarium untuk menebalkan lapisan rahim dalam persiapan untuk ovulasi.
Setiap bulan, progesteron juga diproduksi untuk memudahkan lapisan rahim luruh saat menstruasi.
Estrogen juga dibuat oleh lemak tubuh pada wanita.
(BACA JUGA Lagi Rindu Drama Korea Lawas? Nonton Aja 3 Drama Versi Thailandnya )
Makin banyak sel lemak yang dimiliki, makin banyak estrogen yang diproduksi.
"Setelah menopause, wanita dengan lemak tubuh berlebih akan terus memproduksi estrogen dalam jumlah tinggi dan ini akan melapisi dinding rahim,” kata Dr.Matthew Lam, peneliti.
“Padahal, tidak ada efek pengaruh progesteron."
"Ini kemungkinan akan memicu kanker rahim," lanjut Dr.Matthew Lam.
(BACA JUGA Sedih! Ulang Tahun Jupenizer yang ke-5, Jupe Dapat Ucapan Mengharukan dari Penggemarnya )
Paparan hormon estrogen yang tinggi setelah menopause juga akan merangsang pertumbuhan sel abnormal di payudara.
Sehingga memicu pertumbuhan estrogen yang responsif kanker payudara.
Namun, studi melaporkan pola yang berbeda pada pria, dimana estrogen bukan merupakan faktor timbulnya kanker.
Distribusi lemak yang berbeda pada tubuh pria dan wanita juga bisa menjelaskan mengapa para pria lebih berisiko menderita kanker di area tubuh yang dekat dengan perut.
Ini karena lemak pada pria biasanya menumpuk di bagian perut, sementara wanita menyebar di semua bagian tubuh. (Eva Erviana/kompas.com)
Ikhlaskan Lolly yang Kabur dari Rumah Aman, Nikita Mirzani Nangis Beri Pesan Sedih Ini ke sang Putri: Jaga Diri Kamu