Jepang memiliki dua kalender lain berdasarkan kelahiran Yesus dan kalender tradisional.
Kalender tradisional didasarkan pada tahun-tahun pemerintahan Kaisar Jepang.
Dalam dokumen resmi penulisann tanggal menggunakan kalender Gregorian dan penanggalan tradisional.
Jadi karena dimulai tahun 1989, maka Jepang merayakan tahun 31.
Baca Juga : Update Terkini Longsor Sukabumi : Jumlah Korban Tewas dan Foto-Foto Terbaru Proses Evakuasi!
Kalender di China dimulai dari tanggal Kaisar Huangdi memulai masa pemerintahannya di tahun 2637 SM.
Kalender ini berbentuk siklik dan berdasarkan sikulus astronomi Jupiter.
Dalam waktu 60 tahun, Jupiter mengelilingi Matahari 5 kali, dan itulah 5 elemen kalender Tionghoa yang diambil dari nama binatang.
Tahun depan adalah tahun anjing untuk China.
Kalender Juche digunakan di Korut sejak 8 Juli 1997.
Hitungan penanggalan dimulai 1912 tahun kelahiran Kim Il-sung, pendiri Korea Utara.
Penulisan tahun di sana, tahun Gregorian di tulis dalam tanda kurung di samping tahun menurut kalender Juche.
Baca Juga : Penjaga Toko ini Salah Ucap Saat Sapa Seorang Transgender, Urusannya Jadi Runyam!
Kalender Persia atau kalender Solar Hijriah adalah kalender resmi di Iran dan Afghanistan.
Kalender ini berdasarkan astronomi matahari dan diciptakan oleh sekolompok astronom termasuk penyair terkenal, Omar Khayyam.
Perhitungan kalender ini dimulai dari hijriah seperti kalender Islam, tetapi juga didasarkan pada tahun matahari.
Jadi hari Minggu dimulai pada hari Sabtu dan selesai pada hari Jumat. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Berbeda Kalender, Ini 9 Negara yang Tidak Merayakan Tahun Baru 2019”
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |