Grid.ID – Hampir semua orang merayakan pergantian tahun 2018 ke 2019 ini dengan meriah.
Namun, tidak dengan negara-negara ini.
Sebab mereka memiliki kalender sendiri dan tidak merayakan tahun baru 2019.
Artinya mereka memiliki tanggal lain untuk merayakan tahun baru.
Dilansir dari Brightside.me pada Senin (31/12/2018), ini 9 negara yang tidak merayakan tahun baru 2019
Baca Juga : Terhitung 1 Januari 2019, Ponsel Tipe ini Tak Lagi Bisa Gunakan WhatsApp!
Tahun depan Thailand merayakan tahun baru yang ke-2562.
Secara resmi negara Thailand menggunakan kalender Buddha di mana hitungan tahun dimulai saat Buddha mencapai nirwana.
Pengecualian ditujukan kepada WNA, dan penulisan tanggal serta dokumen yang ditulis berdasarkan kalender Gregorian.
Kalender Buddha juga digunakan di Negara Sri Lanka, Kamboja, Laos, dan myanmar.
Kalender Ethiopia berjarak 8 tahun dari kalender yang biasa kita gunakan.
Dalam setahun ada 13 bulan, 12 bulan setiap bulannya berisi 30 hari, dan bulan ke-13 hanya 5 sampai 6 hari.
Kalender ini didasarkan pada kalender kuno Aleksandria.
Baca Juga : Dikenal Bikin Gemuk, Nyatanya Pasta Jadi Salah Satu Makanan Penurun Berat Badan
Kalender Ibrani resmi digunakan di Israel selain kalender Gregorian.
Kalender ini pertama digunakan pada tanggal 7 oktober 3761 SM.
Pakistan dan beberapa negara islam lainnya menggunakan kalender Islam.
Penanggalan dimulai dari hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah (622 SM).
Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya berbeda dengan kalender biasanya yang menggunakan peredaran matahari.
Baca Juga : Pria ini Pesan 250 Jangkrik Secara Online, Saat Kotaknya Dibuka Justru Menghebohkan Satu Rumah!
Kalender di India didasarkan pada perhitungan Era Saka yang juga digunakan di Kamboja.
Kalender ini diperkenalkan pertama kali tahun 1957 M.
Ada juga kalender lain yang digunakan berdasarkan tanggal kematian Krishna (3102 SM)
Jepang memiliki dua kalender lain berdasarkan kelahiran Yesus dan kalender tradisional.
Kalender tradisional didasarkan pada tahun-tahun pemerintahan Kaisar Jepang.
Dalam dokumen resmi penulisann tanggal menggunakan kalender Gregorian dan penanggalan tradisional.
Jadi karena dimulai tahun 1989, maka Jepang merayakan tahun 31.
Baca Juga : Update Terkini Longsor Sukabumi : Jumlah Korban Tewas dan Foto-Foto Terbaru Proses Evakuasi!
Kalender di China dimulai dari tanggal Kaisar Huangdi memulai masa pemerintahannya di tahun 2637 SM.
Kalender ini berbentuk siklik dan berdasarkan sikulus astronomi Jupiter.
Dalam waktu 60 tahun, Jupiter mengelilingi Matahari 5 kali, dan itulah 5 elemen kalender Tionghoa yang diambil dari nama binatang.
Tahun depan adalah tahun anjing untuk China.
Kalender Juche digunakan di Korut sejak 8 Juli 1997.
Hitungan penanggalan dimulai 1912 tahun kelahiran Kim Il-sung, pendiri Korea Utara.
Penulisan tahun di sana, tahun Gregorian di tulis dalam tanda kurung di samping tahun menurut kalender Juche.
Baca Juga : Penjaga Toko ini Salah Ucap Saat Sapa Seorang Transgender, Urusannya Jadi Runyam!
Kalender Persia atau kalender Solar Hijriah adalah kalender resmi di Iran dan Afghanistan.
Kalender ini berdasarkan astronomi matahari dan diciptakan oleh sekolompok astronom termasuk penyair terkenal, Omar Khayyam.
Perhitungan kalender ini dimulai dari hijriah seperti kalender Islam, tetapi juga didasarkan pada tahun matahari.
Jadi hari Minggu dimulai pada hari Sabtu dan selesai pada hari Jumat. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Berbeda Kalender, Ini 9 Negara yang Tidak Merayakan Tahun Baru 2019”
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |