Anak-anak itu ia tinggal begitu saja dengan ayahnya. Padahal itu bagian dari tanggung jawabnya sebagai orangtua.
Karena itu kalau dibilang terlantar sebenarnya tidak juga, karena mereka tinggal bersama dengan ayahnya.
Namun kenyataannya, ayahnya juga tak sanggup mengurus kelima anaknya, dua anaknya dari istri pertamanya sudah bekerja, sehingga tak tinggal serumah lagi.
(BACA JUGA: Hampir Sentuh Rp 1 Milyar Biaya Rumah Sakit Jupe, Ahok Langsung Masukin)
Menurut sumber Grid.ID dari laporan wartawan Tribun Manado, Alpen Martinus, untuk makan sehari-hari mereka menjual barang-barang yang ada di rumah.
"Semua barang-barang saya terpaksa jual satu persatu untuk memberi makan anak-anak, sekarang biar cuma nasi dan garam mereka tetap bisa makan," ujarnya.
Rumahnya kini kosong tak ada harta benda yang tersisa.
Ia menceritakan, kalau tetangganya dan juga gereja sering memberi bantuan.
Pun demikian sebagai laki-laki, dan juga seorang ayah dari lima anaknya, ia tetap ingin bekerja mencari nafkah.
Sonny yang tadinya bekerja sebagai sopir angkot juga berhenti, karena tidak fokus lagi bekerja, lantaran tak tega meninggalkan anak-anak yang masih kecil sendirian di rumah.
Secercah harapan bagi Sonny, ketika Dinas SosialKecamatan Tondano Barat, Kelurahan Rinegetan menyambangi rumahnya.
Selain memberi bantuan, Dinas Sosial setempat juga bersedia menampung anak-anak ini selama tiga bulan.
"Saya setuju kalau di panti asuhan, supaya saya bisa kerja dan masa depan anak-anak saya bisa lebih cerah," ujarnya. (*)
Usai Buat Gaduh, Razman Nasution dan Firdaus Oiwobo Datangi MA untuk Minta Maaf