Sebenarnya bukan hal baru.
Beberapa mobil di Indonesia sebelumnya sudah menerapkan teknologi yang serupa.
Sebut saja Smart ForTwo, Peugeot 206 & 207, Fiat 500, Proton Savvy hingga saudara Ignis sendiri, Suzuki Karimun Wagon R.
R. Aulia Samiajie, Marketing Product SIS menjelaskan bahwa transmisi ini bisa dikatakan AGS generasi kedua, yang diklaim lebih responsif berakselerasi dibandingkan generasi pertama milik Karimun Wagon R.
Meski ‘strategi marketing’ jadi kata yang dipilih, namun alasan penggunaan transmisi yang lebih populer di negara berkembang seperti India ini biasanya tak lain karena nilai ekonomisnya.
Konstruksi jauh lebih ringan dan less complicated dibanding torque converter juga jadi kelebihannya sendiri.
(BACA JUGA: Harmonis! Demi El, Maia dan Ahmad Dhani Bersatu, ini Fotonya)
Diklaim penggunaan AMT bisa bantu pengurangan konsumsi bahan bakar hingga 5 persen dibanding M/T.
Tetap saja, klaim Suzuki soal konsumsi bahan bakar Ignis yang dites menggunakan metode BPPT-BT2MP lebih irit yang versi manual.
Tepatnya, 23,64 km/liter untuk Ignis M/T dan 23.44 untuk AGS.
Kata ‘responsif’ jarang dilontarkan ketika mencoba jenis transmisi ini.
Termasuk ketika kami mencoba daftar mobil dengan AMT di atas, juga Karimun Wagon R AGS.