"Nicholas adalah anak yang baik hati," kenang sang ayah, Reg Green.
"Kalau dihadapkan pada dua pilihan, marah atau mengulurkan bantuan ke orang lain, ia akan memilih yang kedua."
"Ia banyak mengajarkan saya tentang toleransi dan juga kesabaran. Saya ini orangnya tak sabaran. Nicholas sangat tenang dan dengan mudah memaafkan orang lain," kata Green.
Keputusan terbaik
Reg Green dan istrinya, Maggie, yakin betul bahwa menyumbangkan organ-organ penting Nicholas adalah keputusan terbaik dan alhmarhum anaknya pasti mendukung keputusan tersebut.
Ada tujuh warga Italia yang menerima organ Nicholas dan enam di antarnya pernah dipertemukan dengan Reg Green, yang ia gambarkan sebagai pertemuan yang sangat mengharukan.
Satu orang lagi tak bisa datang karena ketika itu tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
"Ketika pintu dibuka dan melihat keenam orang yang masuk ke ruangan, rasanya luar biasa, tak bisa digambarkan. Mereka tersenyum lebar, beberapa menangis karena begitu gembira dan juga berterima kasih," kata Green.
"Hampir semuanya pernah berada pada titik di mana mereka tak punya harapan lagi untuk hidup... di situlah saya merasa betapa sangat berharganya sumbangan dari Nicholas."
Donor organ
Green dua kali setahun kembali ke Italia untuk mempromosikan pentingnya menyumbangkan organ.
Belum lama ini ia antara lain bertemu dengan Maria Pia Pedala, yang pada 1994 menerima sumbangan hati dari Nicholas.
Ketika itu ia tengah koma dan dokter memperkirakan akan segera meninggal dunia.
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |