Grid.ID - Bagi manusia modern, memiliki anak lebih dari 2 dianggap terlalu banyak.
Konsep dua anak cukup seolah sudah menjadi konvensi di mana-mana.
Sehingga, jika ada orang yang memilkiki banyak anak, mulai banyak yang heran dan bertanya-tanya.
Padahal, zaman dulu, rata-rata sebuah pasangan suami-istri bisa memiliki lebih dari 5 anak, sampai lebih dari 10.
Apalagi, zaman dulu ada keyakinan bahwa banyak anak sama halnya dengan banyak rezeki.
Maka, Cheryl Prudham dinilai sangat luar biasa.
Dalam usianya yang baru 33 tahun, dia sudah melahirkan 12 anak dan sampai sekarang sehat semua.
Tak hanya itu, Cheryl Prudham masih bersedia menerima donor sperma. Artinya, dia siap mengandung anak yang ke-13.
Kepada Mirror.co.uk, Cheryl Prudham mengaku kecanduan hamil.
Dengan suami pertamanya, Robert, ia memperoleh enam orang anak. Ia menambah enam anak lagi dari tiga pria yang berbeda.
Meski ingin menambah anak, Cheryl tak butuh laki-laki. Ia hanya butuh donor sperma.
Dan benar, Cheryl kini mengandung anak ke-13, hasil dari donor sperma.
Alasan Cheryl menggunakan donor sperma lebih pada soal finansial.
Ia merasa belum menemukan laki-laki yang sudi menafkahi 12 anaknya.
“Saya dilukai oleh Robert dan merasa sulit untuk percaya (laki-laki) lagi,” curhat Cheryl.
“Lagi pula, bagiamana saya bisa menemukan laki-laki yang mau menerima semua anak saya?”
Pada akhirnya, Cheryl berjuang sendiri untuk menghidupi 12 anaknya.
Meski berat, nyatanya itu tak membuatnya berhenti berharap punya anak lagi.
“Anak bungsu saya hampir berusai 1 tahun dan saya rindu memiliki bayi yang baru lahir di pelukan saya,” tambahnya.
Oleh sebab itu, Cheryl mendaftarkan diri ke donor sperma.
Ia ingin mencari pendonor yang sempurna untuk bisa mendapatkan anak ke-13 yang juga sempurna.
“Saya ingin laki-laki cerdas dan tampan, agar anak saya nanti tumbuh dengan baik. Tapi mereka tidak perlu ayah. Semua anak-anak saya adalah milik saya,” tegasnya.
Untuk menghidupi diri dan 12 anaknya, Cheryl bekerja keras sebagai pembersih paruh waktu di Lancashire.
Meski tahu dirinya dan anak-anaknya tidak mendapatkan tunjangan, Cheryl percaya, selalu ada cara untuk mengatasinya.
“Banyak bayi berarti lebih banyak keuntungan, sehingga hidup saya lebih meriah,” pungkasnya. (*)
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |