Ia mengimbau, sehabis menerjang banjir baiknya melakukan servis ringan atau sekadar bersihkan komponen yang ada di dalam cover CVT seperti belt CVT, rumah roller dan pulley.
“Hal itu penting untuk mencegah resiko belt getas atau CVT kotor dan berkarat,” sarannya.
Nanan juga tambahkan, sebenarnya bukan peranti CVT saja yang dicemaskan saat menerjang banjir.
(BACA JUGA Hindari 3 Penyebab ini, yang Membuat Atraksi Seksmu Jadi Tidak Menyenangkan)
Karburator dan lubang knalpot juga rawan.
“Kalau CVT kemasukan air, motor masih bisa jalan pelan walau slip,” kata Nanan.
“Tapi kalau karburator atau knalpot, efeknya motor bisa langsung mati di tempat,” jelasnya.
Bisa begitu lantaran kedua peranti tersebut mengarah langsung ke ruang bakar.
Itu sebabnya kenapa lubang knalpot dibuat lebih tinggi dari cover CVT.
“Kalau berada dalam situasi ambil keputusan antara menerjang banjir atau memutar, hal utama yang wajib diperhatikan adalah ketinggian air terhadap lubang knalpot dan karburator,” terang Nanan.
“Lebih dari itu, jangan harap bisa lolos,” wanti Nanan.(*)
(Atenx)