Kondisi bertambah buruk karena staf lain maskapai mendatangi Cameron dan meminta dia dan keluarganya meninggalkan pesawat.
Tentu saja Cameron menolak, mengeluarkan telepon genggamnya, dan mulai merekam seluruh situasi itu.
(BACA JUGA Inilah 20 Maskapai Dengan Pelayan Buruk di Seluruh Dunia, Nomor 7 Maskapai Indonesia, Waduh!)
Dua polisi bandara kemudian dipanggil ke dalam kabin.
Cameron mengatakan, kedua polisi itu melakukan pemeriksaan dan tak menemukan kesalahan apapun.
"Kedua polisi itu menerima keterangan saya dan meninggalkan pesawat," lanjut dia.
Saat itu, lanjut Cameron, putranya Cameron Jr (7) mulai menangis dan putrinya Camille (9) sangat ketakutan.
Kemudian perwakilan manajemen JetBlue meminta seluruh penumpang keluar kabin agar keluarga Cameron ikut keluar.
Manajemen maskapai kemudian menggembalikan seluruh uang tiket dan pihak maskapai meminta keluarga Cameron meninggalkan area JetBlue.
Sayangnya, barang bawaan mereka di bagasi ikut terbang ke Las Vegas dan diambil oleh ibu mertua Cameron.
Manajemen JetBlue bersikukuh Cameron bersalah karena menempatkan kue ulang tahun di kompartemen yang seharusnya digunakan untuk perlengkapan darurat dan keselamatan.
Menurut maskapai itu, Cameron sempat menolak untuk memindahkan kue ulang tahun itu ke tempat lain.
"Pelanggan kemudian marah, memaki, dan berteriak ke arah kru. Dua juga menuduh kru kami tak layak terbang," ujar juru bicara JetBlue, Doug McGraw.
Setelah diusir dari JetBlue, Cameron kemudian membeli tiket United Airlines yang berangkat dari bandara Newark menuju Las Vegas di hari berikutnya.
Kini Cameron berencana untuk menyeret JetBlue ke ranah hukum.
"Saya ingin pramugari itu dipecat karena tak becus melayani publik."
"Saya harap JetBlue melatih ulang krunya dan menciptakan budaya yang dulu sangat saya sukai," kata Cameron. (*)