"Jadi, dengan kain fungsinya mengubah asam menjadi listrik. Setelah itu dibungkus dengan tisu, dengan kain dilipat jadi satu, dan sudah bisa dipasang ke pohon," papar Naufal.
Dari satu pohon kedondong pagar, dapat menghasilkan empat buah lubang. Tiap lubangnya mengandung tegangan listrik sebesar 1 Volt.
"Untuk penerangan, empat pohon itu satu lampu, delapan pohon untuk dua lampu," terangnya.
Perihal biaya, tutur Naufal, untuk dua lampu pada satu rumah menghabiskan dana sebesar Rp 1,2 juta, yang ke depannya akan difasilitasi oleh Pertamina.
"Jadi, fasilitas itu Pertamina semua yang nanggung, masyarakat tinggal sediakan pohon aja, jadi alat dari kita," imbuh Naufal. (*)
(Baca Juga: Nih 5 Ayah Keren, Foto Bareng Anaknya Aja Muka Masih Kencang!)