Grid.ID- Kembali hadir di Kota Semarang, Loenpia Jazz digelar pada tanggal 20 Mei 2017.
Festival musik jazz yang sudah digelar enam kali ini, bertujuan mempersatukan keberagaman budaya di Kota Semarang melalui sebuah festival musik Jazz.
Acara yang mengangkat tagline “Om NgeJazz Om” pada tahun penyelenggaraan yang ke-6 ini mengambil tempat di Taman Budaya Raden Saleh.
Monita Tahalea, Yura Yunita dan Ubay merupakan beberapa musisi Jazz ternama yang hadir meramaikan acara ini.
(BACA JUGA Julia Perez Minta Makanan Ini.... Dikasih Nggak Ya? )
Di acara tersebut, MNC Play berkontribusi sebagai Official Broadband Partner di acara yang diinisiasi oleh Komunitas Jazz Ngisor Ringin (JNR).
“Industri kreatif merupakan salah satu sasaran pemasaran MNC Play di mana banyak penggiatnya membutuhkan fasilitas internet."
"Untuk itu, kami hadir disini dengan harapan musik Indonesia dan budaya lokal bisa lebih berkembang dengan pemanfaatan teknologi internet yang maksimal,” ujar Paulus Layre Hariawan, Branch Head MNC Play Semarang.
Dalam acara ini, musisi Jazz yang tampil adalah Andre Hehanussa, MLD Jazz Project, Edwin Putro Trio, Youniverse.
(BACA JUGA Kematian Nicky Hayden Akibat Dengarkan Musik di Jalanan, So Jangan Pakai Earphone di Jalan Ya! )
Ada pula musisi Nasidaria, The Everyday, Senopati Band, Aditya Ong Trio, dan lainnya.
Uniknya, selain musisi jazz, banyak komunitas yang juga ikut bergabung meramaikan acara.
Komunitas yang ikut berpartisipasi adalah Komunitas Jazz Kemayoran, Komunitas Rompok Bolong Malang, Solo Jazz Society, Komunitas Gubug Poci Tegal, Etawa Jazz Yogyakarta, dan lainnya.
Taman Budaya Raden Saleh ini merupakan kawasan budaya untuk menampung kegiatan seni.
(BACA JUGA Saksi Mata Bom di Konser Ariana Grande: Potongan Tubuh di Mana-mana, Wanita dan Anak-anak Berteriak dan Menangis )
Di lokasi tersebut, Loenpia Jazz 2017 membagi kawasan taman menjadi 4 zona yakni Zona Raden Saleh (Seni Rupa), Zona Ki Narto Sabdo (Seni Wayang Kulit), Zona Ngesti Pandhawa (Seni Wayang Orang) dan Zona Gambang Semarang (Seni Tari).
“Tema acara Loenpia Jazz kali ini ialah Mix Culture."
"Kami harap acara ini dapat menjadi sarana hiburan bagi masyarakat di Kota Semarang dengan iringin musik jazz yang disuguhkan."
"Selain itu, Loenpia Jazz juga bertujuan untuk menunjukkan dan mengangkat kekayaan budaya lokal yang berkembang di kota Semarang, sehingga masyarakat dapat lebih menghargai dan mengembangkan kebudayaan kita ke depannya,” ungkap Agung Bagus Armianto, Ketua panitia Loenpia Jazz 2017.
(BACA JUGA Valentino Rosi, Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, Marc Marquez Hingga Maverick Vinales: Berduka untuk Nicky Hayden )
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada MNC Play atas kontribusinya memberikan fasilitas internet cepat di acara ini bagi seluruh pengunjung dan panitia,” tambah Agung.
Unity in Diversity menjadi dasar semangat penyelenggaraan acara Loenpia Jazz.
Tujuannya untuk mendorong berbagai kegiatan kreatif di Kota Semarang sehingga dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat dan Kota Semarang melalui ide-ide kreatif.
Adapun kata Loenpia sendiri terinspirasi dari makanan khas Kota Semarang sebagai simbol kebudayaan Kota Semarang.
(BACA JUGA Cabut Rambut Halus Pakai Cara Threading Memang Disukai, Ini 5 Plus Minusnya )
Loenpia Jazz digelar pertama kali pada tahun 2012 di Taman KB.
Terus berlanjut pada tahun 2013, acara ini kemudian digelar di Kota Lama, tahun 2014 di Kawasan Pecinan, tahun 2015 di Puri Maerokoco dan pada tahun 2016 lalu di GOR Jatidiri Semarang.
Lima tahun sudah Festival Jazz ini dimeriahkan oleh puluhan musisi-musisi Jazz Nasional seperti seperti Nita Aartsen, Bintang Indrianto, Endah n Rhesa, Aditya Sofian, Adrian Adi Oetomo, Dewa Budjana, The Groove dan berbagai komunitas musik Jazz dari berbagai daerah. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?