Sarah, salah seorang bekas istri petempur al-Shabab mengatakan, ada program khusus dari kelompok ini untuk mendapatkan anak sebanyak mungkin dari para perempuan yang mereka sekap.
Langkah ini diambil setelah pola perekrutan tradisional dari luar kamp makin sulit dilakukan.
"Di kamp saya, mereka memasukkan banyak perempuan ..."
(BACA JUGA Ternyata ini Alasan Julia Perez Puasa, Meski Dalam Keadaan Sakit )
"Mmereka ingin menambah anggota, jadi mereka ingin perempuan seperti kami melahirkan untuk mereka," kata Sarah.
Ia mengatakan kebanyakan dari 300 perempuan yang berada di kamp berasal dari Kenya.
Beberapa di antaranya diambil sebagai istri, yang lain dipaksa menjadi budak seks.
Pemerintah Kenya mengakui persoalan ini.
(BACA JUGA Dari Australia Datang ke Indonesia, Pemeluk Kristen ini Mengambil Gelar Magister Agama Islam )
Namun pejabat di Mombasa, Evans Achoki, mengatakan tidak tahu persis skalanya, karena biasanya para korban perbudakan seks tidak bersedia berbicara.
Sureya Harsi, pegiat Sisters Without Borders, jaringan organisasi di Kenya yang menjalankan program deradikalisasi, mengatakan, "Orang-orang takut dengan pemerintah"
"... mereka yang masuk ke kelompok al-Shabab baik sukarela maupun karena dipaksa, sama-sama dianggap bersalah."
Mereka yang nggak bersedia atau enggan meminta bantuan dengan pemerintah, ditampung oleh para pegiat seperti Harsi dan Salama Ali.
(BACA JUGA Kok Bisa.. Di Hari Pertama Ramadan, Julia Perez Juga Puasa )
Ali telah membentuk kelompok pendamping rahasia dan membantu para korban, yang beberapa di antaranya terkena HIV dan mengalami gangguan mental.
Semuanya tak bersedia berbicara secara terbuka karena khawatir dicap sebagai simpatisan al-Shabab.
Kelompok al-Shabab berusaha mendirikan negara Islam di Somalia dan telah melancarkan serangan-serangan di sejumlah negara tetangga. ((Tribunnews.com/ Hasanudin Aco)
Berita ini dipublikasikan Tribunnews.com dengan judul: Cerita Budak Seks Afrika, Tiap Hari Dipaksa Layani 3 Pria, Melahirkan Sendiri Bayi yang Dikandungnya
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya