Angus disebut kerap memaksa Emily untuk berhubungan intim dengan pria lain.
Melihat Emily berhubungan seks dengan pria lain, disebut memberi kepuasan bagi Angus.
Ia juga pernah memberi Emily kado ulang tahun berupa alat bantu seks berbau sadomakhosis.
Sungguh,sebuah kado ulang tahun yang tak lumrah di kalangan remaja.
Angus sendiri akhirnya didakwa bersalah oleh pengadilan.
Ia terbukti melakukan kekerasan baik verbal maupun fisik, serta mengancam keselamatan hidup Emily.
Vonisnya akan dibacakan pengadilan pada 5 Juli 2017.
Orangtua Emily, Fiona dan Germain Drouet, menyebut hati mereka terluka setiap kali bicara soal Emily.
Tapi mereka memutuskan untuk menceritakan semuanya, agar kisah ini menjadi pelajaran kepada para remaja.
Menurut Fiona, kisah pilu ini terjadi karena Emily tak pernah membicarakan apapun terkait hubungan asmaranya.
Dia mengingat, saat Angus datang ke rumah, Emily begitu tampak tertekan dan tak bahagia.
Emily hanya menjawab seperlunya saja, ketika Angus menanyakan sesuatu.
"Aku ingin melompat masuk ke dalam foto Emily yang terluka itu, lalu memeluknya. Aku ingin memberitahunya, andai dia bicara kepada kami, maka banyak yang akan menolongnya ketika itu," ujar Fiona.
Fiona masih menyesalkan hubungan Emily bersama Angus.
Menurut Fiona, andai anaknya tak bertemu dengan Angus, ia yakin anaknya tak akan mati sia-sia. (*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Penulis | : | Aji Bramastra |
Editor | : | Aji Bramastra |