(BACA JUGA Wajib Tahu, Ini 6 Cara Paling Mudah Untuk Berhenti Merokok!)
2. Penundaan
Tundalah saat merokok saat jam berbuka puasa. Misalnya pada hari permulaan rokok pertama diisap i jam setelah buka puasa.
Pada hari kedua, rokok pertama diisap 2 jam setelah buka puasa, dan seterusnya hingga berhenti sama sekali.
Bila perlu, bisa juga masing-masing waktu dilakukan selama 2 hari, lalu 2 hari lagi bertahap mulai merokok lebih terlambat 1 jam, dan seterusnya sampaii berhenti sama sekali.
Waspada! Ternyata Obesitas Lebih Berbahaya daripada Merokok! Begini Penjelasannya!
3. Pengurangan
Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur dengan jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari yang ditetapkan.
Misalnya hari pertama 10 batang, lalu selang 1 atau 2 hari turun jadi 8 batang dan seterusnya.
Pola pengurangan rokok dan target tanggal berhenti menjadi nol sudah harus ditetapkan sejak dini dan tidak lupa untuk memberitahukan kepada keluarga atau kerabat agar membantu mengingatkan.
(BACA JUGA Eva Celia Siap jalani Kegiatan Kemanusiaan di Papua... Salut!)
Sebagai contoh, tanggal yang dipilih untuk memulai ialah 17 Ramadan atau tanggal ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan.
Ditjen Kesehatan Masyarakat juga memberikan pesan berikut ini:
"Berhenti merokok memiliki banyak manfaat untuk kesehatan antara lain: perbaikan darah, denyut jantung dan aliran darah tepi setelah 20 menit berhenti merokok."
"Jika berhenti merokok selama 15 tahun, maka resiko jantung dan stroke turun ke tingkat yang sama dengan bukan perokok." (Tinwarotul Fatonah)
Apesnya Tukang Pijat di Karanganyar, Jadi Tersangka setelah Copot Gambar Calon Bupati untuk Tambal Rumah Bocor
Penulis | : | Dosir Weis |
Editor | : | Dosir Weis |