Seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Ketua Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) Prof. DR dr Soehartati Gondhowiardjo SpRad (K) Onk atau Tati menjelaskan perbedaan tumor jinak dan kanker payudara, salah satunya adalah potensi penyebarannya.
Tumor jinak merupakan benjolan yang padat, sedangkan tumor ganas pertumbuhannya tidak terkendali di antara sel-sel normal.
Tumor jinak tidak ada kemampuan hidup di organ lain, misalnya di paru-paru tulang.
(BACA JUGA Tak Perlu Implan Agar Tampak Besar, 6 Makanan Ini Cukup Kok Buat Gedein Payudara)
Berbeda dengan kanker yang bisa menyebar dan hidup di organ lain.
Berbeda dengan tumor ganas atau kanker, operasi tumor jinak tak perlu dilakukan pengangkatan payudara.
Pada kasus kanker, pengangkatan payudara atau masektomi disesuaikan dengan stadium penyakitnya.
Jika kamu merasakan ada benjolan di payudara, segera untuk melakukan cek dan konsultasikan dengan dokter bedah onkologi.
(BACA JUGA Kenali Sejak Dini Tanda Kanker Payudara, Puting Keluar Cairan Mendadak Salah Satu Tanda)
Setelah itu, dokter bedah onkologi akan melakukan pemeriksaan fisik dan kemungkinan akan meminta kamu untuk melakukan pemeriksaan penunjang, misalnya USG payudara ataupun mammografi.
Dari hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, dokter bedah akan memberikan beberapa opsi.
Jika benjolan tersebut masih kecil dan tidak ditemukan kecurigaan kanker payudara, maka dapat dilakukan pemeriksaan berkala untuk menilai perkembangan tumor tanpa pemberian terapi.
(BACA JUGA Makanan Manis Pemicu Tumbuhnya Sel Kanker, Ini Penjelasannya)
Jika benjolan terus membesar atau ditemukan saat sudah cukup besar, kamu dapat diminta untuk menjalani biopsi.
Biopsi yang dilakukan dapat berupa biopsi insisi maupun biopsi eksisi.
Nah, segera cek secara mandiri payudara kamu. (*)
Pak Tarno Ketiban Rezeki Nomplok Usai Viral Jualan Ikan Cupang, Tangisnya Pecah saat Diberi Sosok ini Rp 50 Juta
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |