Di RSUD Cibinong, pihak rumah sakit memberikan surat rujukan untuk dilakukan pengobatan di RS Fatmawati Jakarta dengan alasan peralatan tidak memadai.
Dia pun mengikuti semua prosedur yang disarankan oleh pihak RSUD Cibinong untuk membawa istrinya ke RS Fatmawati Jakarta.
"Sempat masuk ruang IGD di RS Fatmawati, tapi dibawa pulang lagi karena saya harus menyiapkan uang. Uang dari mana sampai puluhan juta," katanya.
Masih di rumah sakit yang sama, Apen pun mencoba mengambil nomor antrean dengan menyertakan kartu BPJS Kesehatan milik istrinya dan mendapatkan nomor antrean C 026.
Dengan nomor antrean C 025 tersebut, istrinya baru akan bisa dilayani pada tanggal 2 Agustus 2016.
"Padahal, kondisi istri saya sudah sangat buruk," katanya.
Tidak berhenti disitu, Apen kembali berusaha mendatangi kantor BPJS Bogor lantaran menurut informasi yang diterimanya pihak BPJS Bogor bisa mengetahui rumah sakit mana yang kosong dan bisa memberikan pelayanan kepada istrinya.
(BACA JUGA Ini Yang Diminta Yana Zein Sebelum Meninggal)
"Saya harus nunggu dua bulan kalau mau berobat pakai BPJS. Dan istri saya tidak terselamatkan dan meninggal seminggu lalu." ujarnya dengan berlinang air mata.
Saat menunggu antrean sekitar dua bulan di rumahnya, istrinya tidak diminta untuk melakukan rawat jalan.
"Padahal saya bayar iuran BPJS, tapi kenapa pelayanannya seperti itu," kata Apen sambil menarik nafas panjang.(*)
Nyesek, Abidzar Al Ghifari Sampai Lakukan Ini Demi 'Hadirkan' Mendiang Uje di Pernikahan sang Adik, Umi Pipik Auto Mewek
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |